Sebanyak 44 Bank Sepakat Biaya Transfernya Jadi Rp2.500

bukti.id
ATM center di sebuah plaza (foto: net)

Jakarta, bukti – Tak lama lagi, Anda bakal tak perlu risau dengan besarnya beban biaya transfer antar bank. Karena Bank Indonesia (BI) bakal menerapkan Layanan BI Fast.

Bahkan, sebelum dilauching, BI mencatat setidaknya 44 bank peserta yang akan segera mengimplementasikan layanan BI Fast, sehingga biaya transfer uangnya akan menurun menjadi maksimal Rp2.500 per transaksi.

Baca juga: Akad Masal Berlanjut. Rumah Murah Bagi Rakyat Dari BTN

“Peserta yang siap melayani BI Fast harus melewati beberapa tahapan yakni pemenuhan kriteria umum, pemenuhan kriteria 3C, pemenuhan kriteria 1C, serta lulus industrial test dan memenuhi seluruh dokumen persetujuan dan perjanjian kepesertaan,” terang Direktur Eksekutif Kepala Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI, Bambang Kusmiarso, dalam taklimat media di Jakarta, Rabu (3/11/2021).

Adapun pemenuhan kriteria umum yang dimaksud terdiri atas; kesiapan kelembagaan, kinerja keuangan, dan kapabilitas sistem informasi.

Sementara kriteria 3C adalah contribution, capability, dan collaboration, serta 1C merupakan champion in readiness yang meliputi kesiapan sumber daya, proses, dan teknologi.

Baca juga: DPR Minta Perbankan Berperan Aktif

Berdasarkan penilaian terhadap kriteria kepesertaan, komitmen, dan kesiapan calon peserta, termasuk pemenuhan aspek sumber daya, proses, dan teknologi, BI menetapkan 22 calon peserta gelombang pertama, pada Desember 2021 mendatang.

Bank peserta tersebut yaitu; Bank Tabungan Negara (BTN), Bank DBS Indonesia, Bank Permata, Bank Mandiri, Bank Danamon Indonesia, Bank CIMB Niaga, Bank Central Asia (BCA), Bank HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Mega, dan Bank Negara Indonesia (BNI).

Selanjutnya, Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank OCBC NISP, Bank Tabungan Negara UUS, Bank Permata UUS, Bank CIMB Niaga UUS, Bank Danamon Indonesia UUS, Bank BCA Syariah, Bank Sinarmas, Bank Citibank NA, serta Bank Woori Saudara Indonesia.

Baca juga: BRI Borong 9 International Awards dari FinanceAsia

Sedangkan untuk bank peserta gelombang kedua, bank sentral juga telah menetapkan 22 calon peserta yang akan mengimplementasikan pada Januari 2022 mendatang, di antaranya; Bank Sahabat Sampoerna, Allobank (d/h) Harda Int’l, Bank Maspion, Bank KEB Hana Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Bank Ina Perdana, Bank Mandiri Taspen, Bank Nationalnobu, Bank Jatim UUS, Bank Mestika Dharma, serta Bank Jatim.

Menyusul peserta lain, Bank Multiarta Sentosa, Bank Ganesha, Bank OCBC NISP UUS, Bank Digital BCA, Bank Sinarmas UUS, Bank Jateng UUS, Standard Chartered Bank, Bank Jateng, BPD Bali, Bank Papua, dan KSEI. (iva)

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru