Situbondo – Tak bisa dihindari, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo pun bakal terimbas efisiensi anggaran dicanangkan pemerintah pusat.
Namun, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo yakin jika efisiensi tersebut tidak berdampak terhadap pembangunan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Baca juga: Situbondo Bakal Dilintasi Tol Probowangi, Dipakai Fungsional Saat Lebaran 2025
“Saya kira efisiensi tidak begitu begitu menghantam. Sebagian dana efisiensi itu juga kembali ke daerah, berupa makan bergizi gratis. Bagi saya yang penting perputaran uang di daerah terjaga,” kata Rio kepada jurnalis, Sabtu (22/2/2025).
Rio memilih untuk melihat semangat efisiensi pemerintah pusat.
“Semangatnya yang kita lihat, semangat penghematan. Refocusing, dialihkan ke fokus yang lain,” kata dia.
Menurut alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember ini., banyak yang bisa dihemat, mulai dari biaya perjalanan dinas hingga alat tulus kantor.
“Dan kadang-kadang lucunya, ATK menjadi belanja rutin. Padahal belanja rutin itu komponennya Cuma satu namanya gaji,” ujar dia.
Rio mendapat informasi jika anggaran infrastruktur Situbondo dikurangi Rp 33 miliar.
Baca juga: Situbondo Naik Kelas. Bupati-Wabup Situbondo Terpilih Bentuk Tim Transisi
“Insyaallah bisa kami realokasi dengan melakukan penghematan-penghematan,” kata dia.
Rio bilang, pembangunan Situbondo membutuhkan kreativitas dan tidak hanya bertumpu pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Saya sudah mencanangkan program public private partnership,” tandas dia.
Dijelaskan, Public private partnership (PPP) adalah kerja sama antara pemerintah dan badan usaha swasta dalam penyediaan infrastruktur dan layanan publik. PPP dikenal pula dengan nama KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha).
Baca juga: PN Jaksel Tolak Gugatan Praperadilan Bupati Situbondo, Karna Suswandi Tetap Tersangka Korupsi
Dengan PPP ini, pemerintah bisa memperoleh layanan dengan memanfaatkan keahlian dan inovasi sektor swasta sekaligus memanfaatkan pendanaannya. Ini bisa membantu pemerintah untuk membangun infrastruktur sekaligus membantu operasionalisasi aset yang sudah selesai dibangun.
Dengan PPP, pemerintah bisa mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan dan mewujudkan penyediaan infrastruktur yang berkualitas. Selain itu, PPP memungkinkan kepada pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan mendorong penggunaan prinsip ‘pengguna membayar pelayanan yang diterima’.
Rio akan mengajak pihak swasta untuk duduk bersama dalam acara pertemuan ngopi pagi hari alias morning coffee meeting.
“Breakfast forum atau dinner forum sejenisnya penting untuk mengundang investor-investor, terutama investor lokal,” pungkas Bupati Rio. (ikhsan-cebe)
Editor : heddyawan