Jakarta, bukti - Saat ini instagram bukan hanya dipakai untuk media pertemanan, lebih dari itu juga sebagai media bisnis dan informasi yang banyak dicari khalayak. Semakin pesatnya pengguna media sosial berbasis foto ini membuat CEO Instagram, Adam Mosseri perlu lebih berhati-hati.
Sebab di Indonesia sendiri, instargram juga dijadikan media untuk propaganda beberapa tujuan dari kelompok tertentu. Bahkan di negara-negara lain, kerap juga digunakan untuk informasi berbau rasis.
Menyikapi hal ini, Adam Mosseri mengatakan bahwa Instagram mengambil lengkah-langkah untuk mendukung komunitas kulit hitam dengan lebih baik dan akan meninjau kebijakan rekomendasi konten dan penanganan pelecehan.
Baca juga: Peran Media Sosial Dalam Politik Indonesia
Mosseri tidak menyampaikan secara spesifik mengenai apa yang akan dilakukan platform berbagi foto dan video milik Facebook tersebut, namun dia menjelaskan telah mendengarkan keluhan tentang bias dari pengguna kulit hitam.
"Ironi, ketika kita adalah platform yang mewakili suara-suara untuk mendukung kulit hitam, namun pada saat yang sama orang-orang kulit hitam sering dilecehkan, dan kontennya banyak dihapus, menjadi hal yang sangat saya perhatikan," kata Mosseri dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Verge, Selasa.
Mosseri mengatakan Instagram memperhatikan kembali apakah telah memperlakukan semua orang dengan adil dalam produk dan kebijakannya. "Saat ini adalah momen orang-orang di seluruh dunia menuntut tindakan atas kata-kata, dan kami berhutang hal yang sama kepada komunitas kami," ujar dia.
"Kami mendukung komunitas kulit hitam. Tapi itu tidak cukup. Kata-kata saja tidak cukup. Itulah sebabnya kami berkomitmen untuk meninjau apakah kebijakan, alat dan proses kami berdampak pada kulit hitam dan kelompok yang kurang terwakili lainnya di Instagram," kata Mosseri.
Baca juga: Nekat Hina Presiden di Medsos, Penjara Siap Menampung Pelakunya
Dia mengatakan perusahaan akan fokus pada empat hal yaitu pelecehan, verifikasi, distribusi dan bias algoritmik. Untuk mengatasi pelecehan, Mosseri mengatakan Instagram akan memperhatikan isu keselamatan yang dialami pengguna kulit hitam di dalam dan di luar Instagram.
Instagram akan memeriksa apakah kriteria yang digunakan untuk memverifikasi pengguna Instagram inklusif, karena menerima pertanyaan tentang apakah proses itu menguntungkan kelompok tertentu.
Instagram juga akan meninjau bagaimana kontennya difilter untuk melihat apakah ada bias yang terlibat, dan akan lebih transparan untuk mendistribusikan postingan. Instagram akan "melihat lebih rinci" apakah bias algoritmik berpengaruh pada pengambilan keputusannya.
Baca juga: DPR RI Kritisi Unggahan DW Indonesia yang Dinilai Sudutkan Umat Muslim
Mosseri mengatakan Instagram juga akan memeriksa seberapa baik platform melayani kelompok yang kurang terwakili lainnya.
"Tujuan kami adalah Instagram menjadi tempat di mana semua orang merasa aman, didukung dan bebas untuk mengekspresikan diri mereka, dan saya berharap langkah ini akan membuat kami lebih dekat dengan tujuan itu," ujar Mosseri. (rhm)
Editor : Rahma