Jakarta, bukti – Imbauan untuk menjaga asupan gizi selama pandemi dengan makan makanan yang bergizi ternyata harus lebih diperhatikan. Terutama ketika memilih sumber makanan yang tepat. Jamur enoki misalnya, yang saat ini sangat digandrungi semua kalangan, bahkan anak-anak karena tak hanya enak, jamur dengan batang kecil-kecil ini tersedia melimpah di pasaran dengan harga sangat terjangkau.
Apalagi ketika disajikan dalam menu suki-suki-an atau hanya digoreng dengan tepung, cukup menggugah sleera. Apalagi jamur ini terasa kenyal dan memiliki nilai gizi tinggi.
Sayangnya, kabar yang belakangan beredar tentang terjangkitnya penyakit akibat jemur ini membuat masyarakat ketakutan. Listeria. Ini merupakan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri dan membuat makanan menjadi beracun. Meski tidak berbahaya bagi orang sehat, namun listeria bisa berdampak berat pada kesehatan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah seperti lansia dan ibu hamil.
Namun di tengah di tengah pandemi Covid-19, Amerika Serikat melaporkan lebih dulu yang mengalami wabah Listeria dan sudah menyerang 17 negara bagian. Wabah Listeria tersebut disebabkan oleh jamur enoki yang diimpor dari Korea Selatan, dan mengakibatkan empat orang meninggal dunia.
Kabar inilah yang membuat pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan tegas, yakni lewat Kementan (Kementerian Pertanian) melalui Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan mengumumkan baru saja memusnahkan jamur enoki di dalam negeri karena terbukti berbahaya untuk dikonsumsi.
"Dua hari yang lalu kita telah memusnahkan jamur enoki, karena beberapa negara di Australia, Amerika dan beberapa negara lain, telah menginfokan bahwa jamur enoki mengandung listeria," ujar Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Ir. Yasid Taufik MM dalam seminar webinar.
Menindaklanjuti ini, kata Yasid, pihaknya sudah melakukan pengujian terkait informasi jamur enoki yang berbahaya. Kemudian didapatkan hasil yang mengatakan benar adanya, bahwa jamur enoki di Indonesia juga mengandung bakteri yang menyebabkan listeria. (rhm)
Editor : Rahma