Jakarta,bukti.id - Kabar dunia pendidikan yang belakangan 'panas' karena wacana tentang program POP yang digagas Kemendikbud ternyata memantik banyak pendapat dari banyak kalangan. Salah satunya yang menolak adalah Lembaga Pendidikan dibawah naungan Nahdlatul Ulama.
Lembaga Pendidikan Maarif NU menyampaikan masukkannya kepada Kemendikbud untuk menunda pelaksanaan POP hingga tahun depan. LP Maarif NU juga menyampaikan usulannya agar Kemendikbud RI untuk mempelajari dan mencermati revisi konsep POP.
Menanggapi hal ini Ketua LP Maarif PBNU, KH Arifin Djunaidi, mengatakan,“Saya sampaikan sejumlah masukan untuk mematangkan konsepnya, kriteria organisasi, dan lembaga apa yang dapat mengajukan program ini," ungkapnya di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/8).
Seolah gayung bersambut, pada saat yang hampir bersamaan Kemendikbud sebenarnya juga sedang meminta masukan-masukan.
Baca juga: Organisasi Penggerak Kemendikbud Dinilai Boroskan Anggaran Rp 595 Miliar
Djunaidi mengatakan bahwa dalam pandangan LP Maarif NU sendiri POP ini sebenarnya bagus. LP Maarif NU sendiri telah menjalankan program ini selama puluhan tahun. Program penggerak ini berisi peningkatan kapasitas kepala sekolah, guru, dan melakukan inovasi pendidikan. Semua hal ini, menurut Djunaidi, sudah dilakukan LP Maarif NU sejak lama. Semua itu juga dilakukan LP Maarif NU dilakukan secara mandiri.
“Program ini bagus, hanya saja konsepnya di Kemendikbud ini belum matang. Harapan kami, kemdikbud mematangkan konsepnya dahulu, baru dilaksanakan,” kata Djunaidi.
Ia menambahkan, apabila Kemendikbud memaksakan pelaksanaan POP pada tahun ini, maka LP Ma'arif NU menyatakan tidak bergabung dalam program tersebut. LP Maarif NU sebagaimana biasa menjalankan program ini secara mandiri.
“Tahun ini LP Maarif NU tetap melaksanakan peningkatan kapasitas kepala sekolah dan guru serta inovasi pendidikan secara mandiri. Karena dilaksanakan secara mandiri, LP Maarif NU meminta kepada Kemendikbud untuk tidak mencatumkan LP Maarif NU dalam daftar penerima dana POP tahun ini,” pungkasnya. (rhm)
Editor : Rahma