x bukti.id skyscraper
x bukti.id skyscraper

Santri Harus Menjadi Penggerak Pembangunan

Avatar bukti.id
bukti.id
Kamis, 22 Okt 2020 13:35 WIB
Religi
bukti.id leaderboard

Jakarta,bukti.id,-  Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Akibat pandemi seluruh kegiatan yang dilakukan outdoor, kini harus melalui virtual. Kendati demikian tidak menyurutkan semangat santri agar terus berkhidmat untuk agama dan negara.

Seperti yang disampaikan Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siroj beserta Sekjen PBNU HA Helmy Faisal Zaini, bahwa tantangan santri masa sekarang cukup berat, sangat berbeda dengan jaman dahulu. Bila dulu santri dihadapkan tantangan untuk melepaskan diri dari jerat kolonialisme maka munculah resolusi jihad yang tetap menegakkan Indonesia berdiri kokoh. Saat itu santri terbukti mampu menjadi salah satu aktor dalam kemerdekaan bangsa. Santri juga terbukti efektif menjadi penggerak pembangunan yang sekaligus mampu bertindak sebagai penjaga persatuan dalam kebinekaan yang sangat harmonis.

Santri hari ini dan Santri di masa yang akan datang harus mampu menjawab tantangan zaman. Santri diharapkan mampu memenangkan pertarungan global, mengambil peran strategis dan mendedikasikan diri untuk senantiasa siap berkorban dan memiliki kecintaan terhadap tanah air yang tinggi serta mampu mewujudkan kemandirian Indonesia dengan daya saing yang tinggi. Santri tidak hanya mampu mengaji tetapi dituntut untuk mampu menguasai berbagai bidang strategis, produktif dan progresif dalam berbagai hal serta mampu menampilkan model kepemimpinan nasional yang mengedepankan kepentingan bangsa.

Dalam amanah tertulisnya, Said Aqil juga mengimbau para santri di seluruh Indonesia bahwa ditengah pandemi dan UU Ciptataker yang tengah menjadi sorotan, harus tetap survive. Agar tidak ada cluster baru di pesantren. Anjuran untuk bertaubat, membaca sholawat, menghentikan permusuhan dan pertikaian, berdoa, merupakan khazanah pesantren yang masih relevan untuk menjawab pandemik. Selain itu, juga dikombinasikan dengan ikhtiar lahir seperti menjaga jarak, social distancing, memakai masker, meningkatkan imunitas, menjaga kebersihan dan lainnya.

Untuk itulah santri dicetak menjadi manusia unggul yang tidak hanya diajarkan pengetahuan semata, namun juga pendidikan karakter yang kuat. "Pendidikan karakter inilah yang membentuk akhlakul karimah yang melekat dalam diri santri. Para santri diajarkan untuk berinteraksi sosial dengan sesama anak bangsa dari berbagai daerah, kultur, adat istiadat, ekonomi, dan etnis yang beragam. Santri juga dididik untuk melahirkan kebanggaan diri sebagai bangsa, memiliki tradisinya sendiri, dan juga percaya diri terhadap struktur pengetahuan yang dimiliki. Apa yang diajarkan pesantren selalu diorientasikan untuk memahami dan menjawab problem-problem kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," tegas Said Aqil Siroj.

Di Jawa Timur sendiri beragam kegiatan untuk memeriahkan Hari Santri Nasional cukup beragam meski semuanya digelar secara virtual. Seperti lomba sholawatan, lomba menulis bagi santri dan banyak lagi yang digelar oleh lembaga IPPNU. Tasyakuran dengan mengirimi doa-doa untuk para masyayikh juga telah digelar tadi malam di PWNU Jatim. Acara yang dikemas dalam istighotsah atau doa bersama ini ditujukan untuk mendoakan para ulama dan kyai yang belakangan banyak meninggal. (bbs/rhm)

 

Editor : Rahma

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Rabu, 04 Jun 2025 19:00 WIB | Ekonomi
Gubernur Luthfi ungkapkan jika Pemprov Jawa Tengah membuka peluang sekitar puluhan ribu tenaga kerja untuk bekerja di Kawasan Industri Kendal. Proyeksi ke depan ...
Rabu, 04 Jun 2025 13:54 WIB | Pemerintahan
Kapan, berapa lama, dan ruas mana penerapan diskon tarif tol di tanah air? Belum jelas. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo hanya sebut diskon tarif tol sebes ...
Rabu, 04 Jun 2025 09:47 WIB | Nusantara
Pemrov Jawa Tengah bakal bentuk Satgas PHK. Bahkan, keseriusan langkah itu ditunjukkan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dengan memberi instruksi ke Dinas Ket ...