Jakarta, bukti.id – Seluruh kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tetap solid dan sepakat, mengusung Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sugiono menegaskan, Partai Gerindra masih tetap menginginkan Prabowo maju sebagai capres dalam pilpres 2024.
“Perlu saya sampaikan dari seluruh kader Partai Gerindra itu masih bulat suaranya untuk meminta Pak Prabowo untuk maju kembali (sebagai capres),” kata Sugiono dalam diskusi hasil survei nasional Puspoll Indonesia secara daring, kemarin.
Sugiono mengatakan hal tersebut juga telah ditegaskan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani usai kongres luar biasa (KLB) Partai Gerindra yang digelar pada Agustus 2020 lalu. Namun, Prabowo sampai saat ini diketahui belum menjawab permintaan para kader.
“Karena hasil keputusan kongres adalah membicarakan hal ini dalam satu forum yang khusus untuk mengambil keputusan oleh Pak Prabowo Subianto, beliau menyampaikan mengenai ini akan dibicarakan,” terang Sugiono.
Untuk diketahui, survei Puspoll Indonesia menempatkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di puncak survei elektabilitas calon presiden (capres) 2024.
Dalam survei anyar Puspoll Indonesia tersebut, Prabowo Subianto masih unggul di antara nama-nama capres lain. Berdasarkan simulasi 22 nama yang diuji Puspoll Indonesia, elektabilitas Prabowo mencapai 20,9 persen.
“Ada 22 nama yang kami uji hasilnya memang saat ini elektabilitas tertinggi ada di Pak Prabowo Subianto,” kata Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia, Muslimin Tanja, kepada jurnalis, kemarin.
Prabowo masih unggul ketika simulasi elektabilitas capres dikerucutkan menjadi 11 dan 8 nama. Bahkan jika simulasi elektabilitas dilakukan terhadap empat dan tiga nama, Prabowo tetap paling unggul dibanding pesaing lainnya seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Survei dilakukan 20 – 29 April 2021 melalui wawancara menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan jumlah sampel sebanyak 1.600 responden, margin of error +/- 2,45 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (edd)
Editor : heddyawan