x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Jemaah Haji Tertunda, Tak Berarti Batal Berangkat

Avatar bukti.id
bukti.id
Jumat, 02 Jun 2023 13:02 WIB
Religi
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti.id – Bagi calon jemaah haji Indonesia yang tertunda keberangkatan, tak perlu resah batal. Ada kepastian dari Kementerian Agama (Kemenag) RI jika pemerintah bakal komitmen untuk memproses keberangkatan.

Melalui Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri (Diryan DN), Saiful Mujab menegaskan, jemaah haji yang tertunda bukan berarti batal berangkat. Ini diungkapkan Mujab sebagai penjelasan terkait adanya pemberitaan jemaah haji yang tertunda keberangkatannya di beberapa embarkasi.

"Kami pastikan, jemaah haji yang tertunda bukan berarti batal berangkat. Mereka akan kita terbangkan ke Tanah Suci setelah semua kondisi yang jadi prasyarat pemberangkatan telah terpenuhi," kata Diryan DN Saiful Mujab, melalui rilisnya, di Jakarta, Jumat (2/6/2023).

Mujab menerangkan ada beberapa hal yang menyebabkan penundaan keberangkatan jemaah. Antara lain, belum terpenuhinya prasyarat kesehatan dan belum terselesaikannya syarat imigrasi seperti terbitnya visa haji.

Misalnya, bila jemaah tertunda akibat faktor kesehatan, maka diupayakan langkah pemulihan dulu dan diberangkatkan pada kloter berikutnya.

“Karena gangguan kesehatan tertentu, maka tidak mungkin diterbangkan di kloter berjalan. Harus ada pemulihan dulu. Nah, nanti akan diusahakan bisa berangkat pada kloter berikutnya," ujar Mujab dan menambahkan jika begitu juga bagi mereka yang tertunda akibat belum terbitnya visa hajinya.

"Saat ini kan prosesnya bio visa yang dilakukan mandiri. Mereka harus merekam wajah dan sidik jari dari gadget masing-masing," jelas Mujab.

Di lapangan, Kemenag RI menemukan sejumlah jemaah yang mengalami hambatan sehingga sampai waktu kloternya harus berangkat visa mereka belum keluar.

"Akibatnya, mereka tertunda keberangkatannya tidak bersama dengan kloter yang telah ditetapkan," tandas Mujab.

"Nah yang begini kita akan tunggu. Sampai visanya keluar, nanti kita berangkatkan dengan kloter selanjutnya. Ingat, tertunda bukan berarti batal berangkat," tambah dia.

Kasie Layanan Kepulangan dan Kedatangan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Edayanti Dasril (foto: ist)

Sebelumnya, sejak kemarin, Kamis (1/6/2023), jemaah haji Indonesia mulai didorong dari Madinah menuju Makkah, untuk menjalani ibadah umrah di Masjidil Haram.

“Sebanyak 1.889 jemaah mengawali keberangkatan dari Madinah menuju Makkah untuk umrah wajib,” ujar Kepala Seksi Layanan Kepulangan dan Kedatangan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Edayanti Dasril, dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

“Mereka terbagi dalam lima kelompok terbang (kloter), masing-masing kloter pertama Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 01), Solo (SOC 01), Makassar (UPG 01), Aceh (BTJ 01), dan Kualanamu/Medan (KNO 01),” imbuh dia.

Dijelaskan, dalam perjalanan dari Madinah menuju Makkah, Jemaah haji akan terlebih dahulu mengambil miqat makani (tempat) untuk berihram di Masjid Dzulhulaifah atau Bir Ali.

“Jemaah akan menempuh perjalanan kurang lebih 450 km ke Mekkah dan waktu sekitar lima jam,” kata dia.

Edayanti bilang, bis yang akan membawa Jemaah ke Makkah hanya berhenti di Bir Ali selama 30 menit. Karenanya, dia mengimbau jemaah telah mengenakan ihram sejak di pemondokan masing-masing.

“Bagi jemaah lansia, tidak perlu turun dari bus saat di Bir Ali. Nanti akan ada petugas yang akan menghampiri dan membimbing Jemaah untuk berihram,” imbau dia.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 31 Mei 2023, pukul 24.00 WIB, jemaah dan petugas yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 47.775 orang atau 124 kelompok terbang.

“Jemaah yang wafat berjumlah 8 orang. Jemaah wafat disalatjenazahkan di Masjid Nabawi dan dimakamkan di Baqi. Sesuai ketentuan, jemaah yang wafat akan dibadalhajikan,” terang Edayanti.

Sejalan pendorongan jemaah dari Madinah, lanjutnya, petugas haji Daerah Kerja Mekkah telah siap menyambut dan melayani para tamu Allah menjalani ibadah.

“Pemondokan, berbagai fasilitas ramah lansia, dan dan fasilitas pendukung bagi lansia dan disabilitas sudah dicek kesiapaannya, seperti kursi tambahan di bawah shower dan handrail (pegangan tangan) di kamar mandi,” papar dia.

“Bahkan, di beberapa hotel disiapkan juga tombol dan lampu darurat untuk para disabilitas dan lansia,” tambah dia. (hed)

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Minggu, 21 Apr 2024 19:32 WIB | Seni Budaya
FPK Jatim gelar halal bihalal dihadiri sejumlah seniman dan budayawan. ...
Selasa, 16 Apr 2024 10:32 WIB | Hukum
KPK tetapkan Bupati Sidoarjo, Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus korupsi di BPPD Sidoarjo. ...
Sabtu, 30 Mar 2024 19:23 WIB | Seni Budaya
Mengulang kegiatan tahun sebelumnya, FPK Pasuruan gelar Tadarus Puisi di Bulan Suci. ...