x bukti.id skyscraper
x bukti.id skyscraper

Siswa SMP Ini Harus Belajar Sendirian di Sekolah

Avatar bukti.id
bukti.id
Sabtu, 25 Jul 2020 14:31 WIB
Pendidikan
bukti.id leaderboard

Rembang, bukti.id – Sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemic COVID-19 memunculkan kisah memilukan dari seorang siswa di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Demi tetap bisa mengikuti pelajaran, Dimas Ibnu Alias, siswa kelas VII SMPN 1 Rembang, rela datang ke sekolah sendirian karena tak memiliki ponsel pintar (smartphone) untuk mengikuti pembelajaran daring. Ya, Dimas tetap bersemangat mengikuti kegiatan belajar di sekolah sendirian sejak hari pertama tahun ajaran baru 2020/2021.

Sementara teman-temannya belajar dari rumah dengan arahan guru mata pelajaran secara online. Beruntung, pihak sekolah dan guru masih bersedia memberikan pembelajaran Dimas sendirian di kelas. Selama pembelajaran di kelas, Dimas dan guru tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19.Ia pun mengenakan seragam sekolah lengkap seperti biasanya.

"Protokoler ketat, seperti cek suhu badan, pelindung wajah, masker, dan lainnya. Kami sudah inventarisasi, ada beberapa siswa yang memang tidak memiliki fasilitas daring. Nanti mereka akan kami bantu belajar offline," kata Kepala SMPN 1 Rembang Isti Chomawati saat ditemui wartawan.

Dimas hanya salah satu dari banyak siswa di SMPN 1 Rembang yang tak punya fasilitas smartphone untuk belajar daring. Namun pihak sekolah masih mendata jumlah siswa yang memiliki keterbatasan seperti Dimas sehingga tak bisa belajar online dari rumah.

Pihak sekolah menginzinkan siswa asal RT 1 RW 1 Desa Pantiharjo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah itu untuk belajar tatap muka selama pandemi COVID-19.

Kebijakan tersebut mengingat keterbatasan kondisi ekonomi orang tuanya.

"Barangkali, bagi keluarganya, beras jauh lebih dibutuhkan daripada ponsel pintar dan kuota internet," terang Isti.

Setiap pagi, Dimas datang ke sekolah dengan diantar ibunya. Setelah mengantar Dimas ke sekolah, sang ibu pergi untuk bekerja.

"Ibunya bekerja sebagai karyawan pengeringan ikan. Selesai pembelajaran, Dimas diantar wali kelas sampai rumah," ujar Isti.

Dimas merupakan anak Didik Suroyo, yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan harian, dan Asiatun, yang bekerja sebagai buruh pengeringan ikan.

Mereka tinggal di RT 1 RW 1 Desa Pantiharjo, Kecamatan Kaliori, Rembang. Kisah Dimas rupanya telah menarik simpati seseorang bernama Suparno Gusno.

Laki-laki ini rela, memberikan smartphone kepada Dimas agar bisa sekolah daring seperti teman-temannya. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo angkat bicara menyikapi jalan berliku yang dilalui Dimas demi mengeyam pendidikan.

Ia secara khusus memberi acungan jempol kepada siswa tersebut karena memiliki semangat belajar yang tinggi di tengah segala keterbatasannya.

“Itu bagus. Tapi kalau ada lagi yang lain yang sama dengan Dimas dan belum ada yang membantu, maka harus ada solusinya. Sebenarnya cara belajar ke sekolah seperti Dimas itu cara yang benar,” kata Ganjar di rumah dinasnya, Jumat (24/7/2020).

Ganjar pun mengapresiasi sikap pihak sekolah dan para guru di SMPN 1 Rembang.

"Guru punya kepedulian apakah mendatangi siswa atau anaknya bisa diajari di sekolah. Maka, ketika ada kisah Dimas itu, para gurunya sangat keren," kata politisi PDI Perjuangan ini. (ara)

Editor : Tudji

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Rabu, 04 Jun 2025 19:00 WIB | Ekonomi
Gubernur Luthfi ungkapkan jika Pemprov Jawa Tengah membuka peluang sekitar puluhan ribu tenaga kerja untuk bekerja di Kawasan Industri Kendal. Proyeksi ke depan ...
Rabu, 04 Jun 2025 13:54 WIB | Pemerintahan
Kapan, berapa lama, dan ruas mana penerapan diskon tarif tol di tanah air? Belum jelas. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo hanya sebut diskon tarif tol sebes ...
Rabu, 04 Jun 2025 09:47 WIB | Nusantara
Pemrov Jawa Tengah bakal bentuk Satgas PHK. Bahkan, keseriusan langkah itu ditunjukkan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dengan memberi instruksi ke Dinas Ket ...