Ketua BNPT : Waspadai Pihak Pengganggu Vaksinasi Covid-19

bukti.id
Ketua BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar (batik) didampingi Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi dan Ketua YLP, Ali Fauzi saat menyaksikan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di YLP Lamongan.

Lamongan, bukti.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar mengajak masyarakat terus mewaspadai misinformasi yang menyatakan vaksinasi adalah bentuk konspirasi.

Adapun salah satu cara yang bisa dilakukaan masyarakat diajak bersama-sama untuk menetralisir dan mengklarifikasinya. Karena tidak ada niat pemerintah untuk membahayakan atau menyakiti masyarakat.

Baca juga: Deklarasi Dukungan GAMA Lamongan Siap Menangkan Ganjar Presiden 2024

"Justru sebaliknya, pemerintah ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat, 'katanya, kunjungan kerja di Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) Lamongan, Senin (23/8/2021).

Diketahui, YLP merupakan yayasan yang beranggotakan mantan narapidana tetoris (napiter) yang bermarkas di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur. Diketuai, Ali Fauzi, adik trio bomber kasus bom Bali I. Yayasan menjadi salah satu tempat dan sarana deradikalisasi.

Kunjungan kerja Boy Rafli sekaligus menggelar vaksinasi untuk para napiter dan anggota keluarganya. Tapi, masyarakat sekitar juga mendapatkan pelayanan vaksinasi guna mwncegah penyebaran Covid-19 itu.

Pada kesempatan itu, sempat berpesan kepada anggota YLP agar turut membantu meluruskan misinformasi yang berkembang, terkait pihak yang memprovokasi agar vaksinasi tidak sukses.

"Jangan sampai ada hoaks. Karena, itu adalah sebuah kekeliruan. Karena tidak ada keinginan pemerintah untuk menyusahkan masyarakat dengan vaksinasi. Sebaliknya, agar tumbuh kekuatan kesehatan masyarakat menghadapi pandemi," terangnya.

Terkait misinformasi vaksinasi sempat menghantui beberapa anggota YLP. Setidaknya ada 4 orang yang menolak divaksin.

Baca juga: Akh... Ada Parpol Baru Terafiliasi Jaringan Teroris

Bahkan, menurut Ketua YLP Lamongan, Ali Fauzi, tidak anya 4 orang itu. Sejumlah anak-anak dan juga istri mantan teroris juga menolak karena termakan hoaks yang berkembang.

"Alasannya banyak mudharatnya. Dan ini hanya butuh waktu saja sebenarnya agar mau divaksinasi, " tuturnya.

Lebih jauh Ali Fauzi menjelaskan, ada 24 mantan napiter dan keluarganya yang menjalani vaksinasi. Karena, sebelumnya sejumlah anggota keluarga napiter sudah mengikuti vaksinasi dari desa dan kecamatan.

"Tapi, kegiatan vaksin hari ini juga diikuti oleh ratusan warga desa," imbuhnya. L

Baca juga: Jumat Berkah. Agenda Rutin PPP Lamongan untuk Berbagi pada Rakyat

Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, yang turut mendampingi kunjungan Ketua BNPT Boy Rafli, menyampaikan terima kasih atas antusias masyarakat dalam melaksanakan vaksinasi.

Selain itu diungkapkan, bahwa angka keterpaparan Covid-19 di Lamongan saat ini mulai melandai. Diharapkan angka ini terus turun. Sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas.

Untuk vaksinasi, sudah terlaksana hampir 19 persen. Program itu terus diupayakan, bersinergi dengan seluruh komponen, utamanya denganTNI-Polri.

"Memang diawal-awal agak sulit untuk meyakinkan masyarakat agar mau divaksin. Tapi belakangan sudah
Alhamdulillah. Luar biasa, mudah-mudahan ini menjadi semangat bagi masyarakat Lamongan untuk mengikuti vaksinasi," tambahnya. (ron)

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru