WNI Sumringah Dengar Kabar Sejuk Sri Mulyani

bukti.id
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati

Jakarta, bukti.id – Pasca dihantam pandemi Covid-19 selama dua tahun, juga seiring penularan infeksi virus corona yang melandai, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bilang, kini perekonomian Indonesia, menggeliat pesat.

“Kegiatan-kegiatan di daerah sudah mulai normalize. Hotel mulai pulih, parkir mulai pulih, restoran mulai pulih,” ungkap Menkeu Sri Mulyani saat jumpa pers APBN Kita edisi Mei 2022, awal pekan ini, dikutip Minggu (29/5/2022).

Baca juga: Resiko Tingginya Ketidakpastian Global, Bayangi APBN 2024

Salah satu pendorong perekonomian di dalam negeri mulai bangkit, tercermin dari penerimaan Pajak Daerah. Hingga April 2022, pajak daerah yang terkumpul sebesar Rp51,86 triliun atau naik dibandingkan April 2021 yang sebesar Rp50,49 triliun.

Hingga April 2022, penerimaan pajak hiburan melonjak lebih dari 196% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Disusul pajak hotel yang tumbuh 83,06%, pajak parkir 37,3%, pajak restoran 37,29%, pajak kendaraan bermotor 14,12%, dan BBNKB 12,18%.

Indeks keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat, ditandai dengan IKK bulan April 2022 sebesar 113,1, lebih tinggi dari 111,0 pada Maret 2022.

Baca juga: Akad Masal Berlanjut. Rumah Murah Bagi Rakyat Dari BTN

Selain itu, ada pemberian THR, dan gaji ke-13 juga terbukti meningkatkan aktivitas penjualan ritel masyarakat di bulan April yang diperkirakan meningkat secara bulanan 6,8% (mtm).

Peningkatan penjualan ritel disumbang dari kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok peralatan informasi dan komunikasi, serta sub kelompok sandang.

Sementara itu, di sektor perbankan juga menghembuskan kabar baik, neraca Perdagangan April 2022 melanjutkan tren surplus (US$ 7,56 miliar) selama 24 bulan berturut-turut, meningkat dari bulan sebelumnya.

Baca juga: DPR Minta Perbankan Berperan Aktif

Realisasi tersebut ditopang ekspor yang naik mencapai US$ 27,32 miliar dan impor US$ 19,76 miliar. Surplus meningkat terutama di sektor nonmigas – komoditas SDA dan manufaktur.

"Pada triwulan II 2022, berbagai indikator dini menunjukkan aktivitas perekonomian yang terus membaik, seperti tercermin pada pertumbuhan positif penjualan eceran, ekspansi Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur, serta realisasi ekspor dan impor yang tetap tinggi, yang didukung oleh meningkatnya mobilitas dan pembiayaan dari perbankan," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam sebuah kesempatan belum lama ini. (dtya)

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru