Bawaslu: Waspadai Potensi Konflik Pemilu di DOB Papua

bukti.id
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja (foto: net)

Jakarta,- Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) RI menangkap sinyal, jika bakal ada kerawanan konflik Pemilu 2024 terjadi di empat Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua. Karena itu, dirasa penting, pemerintah bersama penyelenggara pemilu memberikan perhatian khusus terhadap provinsi-provinsi di Pulau Papua.

“Berdasarkan pengalaman Pemilu 2019 banyak kerawanan yang dapat terjadi di daerah-daerah tersebut. Pertama, soal masalah logistik pemungutan suara,” tandas Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, lewat keterangan pers, Selasa (10/10/2023).

Baca juga: Kelar. KPU Jatim Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Pilgub Jatim 2024

Bagja juga mengingatkan KPU RI, segera menyiapkan mitigasi dalam distribusi dan keamanan logistik. Sebab, pada Pemilu 2019 di Kabupaten Intan, yang kini menjadi bagian Provinsi Papua Tengah, terdapat kotak suara hilang.

Baca juga: Situbondo Naik Kelas. Bupati-Wabup Situbondo Terpilih Bentuk Tim Transisi

“Kota suara hilang mengakibatkan penundaan rekapitulasi suara, keamanan logistik jadi masalah di Papua. Faktor ini harus betul-betul jadi perhatian kita semua,” ucap dia.

Bahkan Bagja berharap, aparat TNI-Polri perlu memperketat penjagaan dan keamanan selama Pemilu dan Pilkada 2024 berlangsung. Berkaca Pilkada 2020, beberapa kantor lembaga negara dan pemerintah menjadi ‘bulan-bulanan’ pembakaran oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab Papua.

Baca juga: KPU Lamongan Kebut Proses Distribusi Logistik Pilkada dan Skrining Pendukung Paslon

“Sebagaimana terjadi pada Pilkada Kabupaten Yalimo 2020 lalu, di mana terselenggara pemungutan suara ulang (PSU) hingga tiga kali. Hal itu, ditambah dengan pembakaran kantor KPU, kantor Bawaslu, dan kantor bupati,” ujar dia. (har)

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru