Jakarta, bukti – Perhelatan Pilpres 2024 masih jauh dari dari pelaksanaan. Namun, berbagai wacana bermunculan tentang sosok calon presiden periode 2024-2029, yang memiliki kelayakan memimpin. Di antaranya, adalah sosok Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Untuk sosok Anies, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mempunyai catatan khusus, bila hendak tampil dalam kontestasi lima tahunan tersebut. Saleh bilang, saatnya Anies mulai mendekati partai politik agar bisa mencalonkan diri di Pilpres 2024.
“Anies tercatat bukan kader parpol manapun. Anies perlu mendapat dukungan parpol karena tak ada jalur independen dalam Pilpres. Anies ini mungkin didorong maju (Pilpres), tapi dukugan parpol enggak ada, bukan pengurus parpol dia. Nasib Anies bergantung pada parpol mau dukung dia atau enggak," tutur Saleh pada media, Sabtu (16/5/2020).
Dibanding Prabowo Subianto, anggota Komisi IX – bidang Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kependudukan – itu menilai nasib Prabowo lebih baik. Karena mengetuai Partai Gerindra. Prabowo sudah punya perangkat sendiri jika ingin bertarung lagi di Pilpres.
Manun, tokoh muda Muhammadiyah ini mengatakan, jangan terlalu cepat mengatakan dia (Anies) bakal maju. Kalau Prabowo pasti bisa maju karena ada kendaraan politik, bisa koalisi dengan 1-2 parpol lain. Dibanding Anies, Prabowo lebih mungkin.
“Bagi Anies, pertarungan Pilpres akan berbeda dibanding ketika memenangkan Pilgub 2017. Saat itu, Anies mendapat banyak dukungan dari kelompok Islam yang menjegal Basuki Tjahaja Purnama. Anies harus banyak lobby parpol. Anies menangkan Pilgub 2017 tanpa modal. Dia didukung umat, Anies harus bayar dengan prestasi, keberpihakan pada umat dan harus jaga hubungan dengan parpol," papar anggota DPR dari Dapil Sumatera Utara II itu. (ihs)
Editor : Redaksi