Jakarta, bukti.id - Masih tetap waspada terhadap penyebaran virus Corona yang belum bisa dikatakan stabil, artis bersuara merdu, Yuni Shara memproteksi dirinya dengan temuan Litbang Kementrian Pertanian (Kementan).
Hasil inovasi aromaterapi Eucalyptus ini dipercaya mampu membunuh virus Corona yang mengancam nyawa tersebut. Meskipun di saat pandemi ini Yuni sangat mengurangi aktivitas di luar rumah, ia merasa nyaman setelah mengenakan kalung Eucalyptus tersebut.
“Sekarang saya sangat mengurangi aktivitas di luar rumah, namun kan kadang ada hal yang tidak dapat dikerjakan dari rumah, sehingga harus keluar. Dengan adanya inovasi kalung eucalyptus ini, saya jadi merasa lebih safety,” ujarnya.
Yuni juga memaparkan, bahwa ia tidak asing dengan aroma yang keluar dari kalung inovasi Kementan tersebut. Karena aaromanya mirip sekali dengan minyak kayu putih yang ia hirup ketika kecil. Namun ia yakin, eucalyptus ini telah mendapatkan inovasi tambahan, sehingga khasiatnya lebih besar.
Ia mengaku sangat khawatir dengan kondisi pandemi, hingga harus menggunakan produk antivirus dari luar negeri. Kini inovasi kalung eucalyptus meyakinkan baginya untuk beralih dari produk tersebut.
“Sebelumnya saya pakai produk dari luar, namun yang saya pakai saat ini produk Indonesia, dari petani Indonesia, yang tumbuh di Indonesia dan saya sangat bangga memakai produk ini. Inovasi ini perlu dilanjutkan lagi,”ucap Yuni bangga.
Pada kesempatan sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih menyampaikan dukungannya terhadap penelitian dan pengembangan tanaman Eucalyptus yang telah dilakukan oleh Kementan. Eucalyptus globulus, juga dikenal sebagai Blue Gum, adalah sumber utama minyak kayu putih yang digunakan secara global.
“Kawan-kawan peneliti dari Kementerian Pertanian sudah melakukan penelitian awal, dan hasilnya menunjukan baik. Kalau mau dipakai untuk pengobatan manusia, maka penelitiannya harus dilanjutkan. Ini yang dikerjasamakan, kita akan suport” demikian ungkap Daeng.
Daeng juga menambahkan, IDI dan Kementan saat ini sudah menjalin kerja sama, yang harapannya akan menciptakan suatu terobosan, yang memberikan harapan, dan dorongan terhadap Indonesia dalam memerangi wabah virus.
"Dunia kesehatan sebenarnya banyak menggunakan bahan dari Indonesia, namun sampai sekarang memang belum dibudidayakan untuk dilakukan riset. Untuk itu kami siap menggali potensi bangsa supaya betul-betul dimanfaatkan di dalam industri kesehatan, maupun dalam pelayanan kesehatan," katanya.
Menurut Daeng, ada dua hal penting yang ingin dilakukan. Pertama, berkomitmen untuk mendorong semua inovasi yang berbasis riset anak bangsa dan harus didorong dan diteliti dengan baik. Kedua, supaya memberikan manfaat hasil riset kepada bangsa dan memanfaatkan sebesar-besarnya tantangan dan peluang yang sedang dihadapi di masa pandemi. (rhm/bbs)
Editor : Rahma