DPR RI: Aksi Kekerasan KKB Adalah Pelanggaran HAM

bukti.id
Anggota DPR RI, Yan Permenas Mandenas menyebutkan aksi kekerasan KKB merupakan pelanggaran HAM. (foto: net)

Jakarta, bukti.id – Belakangan ini, tanah Papua dibuat mencekam oleh aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB). Aksi kekerasan dan penembakan memakan korban rakyat sipil, tak terkecuali pejabat negara yang mengemban tugas di sana.

Terakhir, Kepala Badan Intelijen  Nasional Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI Putu Dani, harus merenggang nyawa akibat aksi kekerasan KKB. Putu Dani gugur saat menjalankan tugas. Aksi brutal KKB memantik reaksi keras DPR RI.

Baca juga: Bawaslu: Waspadai Potensi Konflik Pemilu di DOB Papua

Anggota Komisi I DPR RI, Yan Permenas Mandenas tegas menyebut, kekerasan yang dilakukan KKB terhadap Kabinda Papua Putu Dani, Minggu (25/4/2021) sore di Dambet, Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, sudah termasuk kategori pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

“Aksi KKB sudah tidak pandang bulu. Karena sudah membias ke anak sekolah dan kepala suku, termasuk mereka yang bertugas meningkatkan sumber daya manusia (SDM),” ujar Yan Permenas melalui rilis, Selasa (27/4/2021).

Yan Permenas bilang, berbagai aksi kekerasan yang dilakukan KKB, seperti menembak dua orang guru di Beoga dan seorang pelajar di Ilaga hingga meninggal, serta membakar rumah guru, sekolah dan rumah kepala suku, juga sudah merupakan pelanggaran HAM.

Jika selama ini KKB menyatakan berjuang untuk melepaskan Papua dari NKRI, menurut Yan Permenas, aksi tersebut hanya membuat masyarakat takut. “Karena kenyataannya, rakyat sipil menjadi korban kekerasan dan penembakan,” seru dia.

Baca juga: Sosialisasikan Pemilu 2024, Kominfo Siapkan SMS Blast

KKB, imbuh dia, telah melakukan pelanggaran HAM terhadap warga sipil, tidak saja kepada orang asli Papua tetapi warga lainnya.

“Itu harus disuarakan, mengingat selama ini aparat keamanan selalu dipojokkan, dan dinyatakan sebagai pelaku pelanggaran HAM,” cetus politisi Partai Gerindra itu.

Yan Permenas menyatakan, perjuangan yang dilakukan KKB bukannya membuat rakyat aman, namun sebaliknya, rakyat malah ketakutan. Sehingga, dia memprediksi tuntutan kemerdekaan akan membinasakan rakyat Papua sendiri karena akan terjadi perang saudara.

Baca juga: Pemantau Terbesar Pemilu adalah Rakyat Melalui Perangkat Seluler

“Saya selalu mendorong berbagai upaya untuk menciptakan kedamaian, namun dengan meninggalnya Kabinda Papua di kampung Dambet, Beoga, Kabupaten Puncak menyebabkan upaya tersebut akan mengalami kendala,” sesal politisi Dari Dapil Papua itu.

Yan Permenas bilang, “Untuk menekan aksi kekerasan yang dilakukan KKB, saya meminta Panglima TNI dan Kapolri melakukan evaluasi penempatan satuan tugas, serta mengerahkan kemampuan terbaik guna mendeteksi pergerakan KKB di Papua agar mereka ditangkap dan diadili,”.

Yan Permenas meminta para aparat keamanan juga perlu membongkar aktor-aktor, yang selama ini menyuplai amunisi dan senpi ke KKB, hingga menghidupkan KKB dan membuat Papua menjadi tidak aman di mata dunia dan masyarakat Indonesia. (hea)

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru