MPR Optimis Ekonomi Indonesia Masuk Lima Dunia

bukti.id
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo

Jakarta, bukti.id – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo, meyakini prediksi portal Statista yang menjadi rujukan berbagai lembaga riset dan lembaga pemerintah dunia, bahwa pada tahun 2024 nanti kekuatan ekonomi Indonesia akan menjadi peringkat ke-5 dunia, setelah China, Amerika Serikat, India, dan Jepang, akan benar-benar terwujud. Bukan sekadar menjadi prediksi kajian yang berakhir di atas kertas saja.

"Kajian Statista tersebut digunakan menggunakan berbagai indikator ekonomi yang bersumber dari International Monetary Fund (IMF), antara lain purchasing power parity dan international dollars. Sehingga akurasinya sangat terpercaya," ujar Bambang dalam rilis tertulisnya, Selasa (10/5/22).

Baca juga: DPR Tolak Tegas Usulan MPR. Pilkada Tetap Pemilihan Langsung

Pria yang karib disapa Bamsoet ini menjelaskan, prediksi Statista menempatkan Indonesia di peringkat ke-5 ekonomi dunia bukanlah tanpa perhitungan yang matang.

Sebagai gambaran, pagi tadi (9/5/22) Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q1-2022 sebesar 5,01 persen secara year on year (YoY). Meningkat dibandingkan Q1-2021 yang terkontraksi minus 0,70 persen.

Baca juga: Pertumbuhan Pariwisata Nasional Harus Berlanjut

"BPS juga mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai USD 9,33 miliar. Sementara nilai PDB atas dasar harga berlaku sebesar Rp 4,513 triliun, dan nilai PDB atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp 2,819 triliun," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, salah satu faktor kekuatan ekonomi Indonesia disebabkan karena konsumsi rumah tangga yang sudah membaik sebagai buah keberhasilan dari upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 yang dilakukan pemerintah bersama masyarakat.

Baca juga: Bamsoet : Banyuwangi, Pacitan dan Trenggalek Perlu Dapat Perhatian Khusus

Tidak hanya itu, terputusnya mata rantai penyebaran virus Covid-19 juga telah mengembalikan kepercayaan investor terhadap Indonesia. Terlihat dari pulihnya kredit perbankan dan kinerja PMA/PMDB yang stabil selama masa pandemi.

"Indikator lainnya bisa dilihat dari penilaian lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S dan P) yang melaporkan terjadinya peningkatan outlook Indonesia dari negatif menjadi stabil dan mempertahankan peringkat Indonesia pada level BBB (Investment Grade) pada 27 April 2022. Outlook yang stabil merupakan pengakuan atas peningkatan sektor eksternal Indonesia, pemulihan ekonomi Indonesia yang akan berlanjut selama dua tahun kedepan, dan kemajuan bertahap menuju konsolidasi fiskal Pemerintah. Sementara peringkat BBB didasarkan pada prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid dan dinamika kebijakan yang berorientasi masa depan," urai Bamsoet. (hea)

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru