Pemkot Surabaya Pastikan Harga Sembako Stabil

bukti.id
Aktivitas perdagangan di salah satu pasar di Surabaya.

Surabaya, bukti.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan, jelang Idul Adha 1441 H, harga sembako di pasar relatif stabil. Ini setelah Dinas Perdagangan (Disdag) melakukan pemantauan harga bahan kebutuhan pokok di pasar.

Hal ini ditegaskan Kepala Disdag Kota Surabaya Wiwiek Widayati. Menurut dia, saat turun bersama jajarannya untuk sidak langsung ke beberapa pasar, harga kebutuhan pokok masih terpantau stabil dan tidak melebihi Harga Acuan Penjualan di Konsumen (HAPK).

Baca juga: Siap Fasilitasi Buruh Jatim Dialog ke Pemerintah Pusat, itu Janji Pemprov Jatim

“Seperti harga telur relatif masih aman. Karena harga dari Rp24 ribu menjadi Rp24.800. Artinya kenaikannya sangat sedikit sekali dan terus dalam pantauan kami,” kata Wiwiek.

Apabila telur mengalami sedikit kenaikan, hal ini berbeda dengan bawang merah kualitas lokal yang harganya justru mengalami penurunan. Berdasarkan pemantauan pada 15 Juli 2020, Wiwiek menyebut, harga bawang merah kualitas lokal rata-rata Rp28.714 ribu per kilogram. Kemudian pada 20 Juli 2020 turun menjadi Rp26.143 ribu per kilogram, bahkan keesokan harinya harga turun menjadi Rp25.286 per kilogram.

“Terbaru hari ini rata-rata harga bawang merah kualitas lokal, Rp24.429 ribu per kilogram,” papar Wiwiek.

Baca juga: SE Wali Kota Surabaya Terkait Ramadan dan Idul Fitri 1445 H

Sedangkan bahan pokok lain seperti minyak goreng curah, terhitung sejak tanggal 20 – 23 Juli 2020 tidak ada peningkatan. Harga rata-rata minyak curah Rp11.357 ribu per liter. Meskipun begitu, Wiwiek menyatakan, pada pekan lalu harga minyak goreng curah berkisar rata-rata Rp11.071 ribu per liter. “Jadi memang harga masih terbilang stabil,” jelasnya.

Di samping itu, Wiwiek memastikan akan mengendalikan harga bahan pokok dengan gencar melalui sidak di pasar-pasar tradisional. Seperti yang sudah berjalan di Pasar Wonokromo, Pasar Tambahrejo, Pasar Pucang, Pasar Pabean, Pasar Genteng dan Pasar Kembang.

Baca juga: Orientasi, Pengukuhan dan Pelantikan AELI DPD Jatim Masa Bhakti 2023-2026

Setelah sidak, jika ditemukan pergerakan harga maka Disdag bersama dengan petugas gabungan akan langsung menuju aktivitas operasi pasar. Bahkan, Wiwiek mengungkapkan, operasi pasar bakal digelar di sekitar wilayah pasar yang mengalami kenaikan harga.

“Misalnya Pasar Genteng. Kami lakukan operasi pasar sampai dengan tingkat kelurahan sekitar wilayah itu. Untuk komoditasnya kita sediakan yang mengalami kenaikan harga dahulu yang kita suplai,” pungkasnya. (war)

Editor : W Aries

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru