x bukti.id skyscraper
x bukti.id skyscraper

PSBB Jakarta Jilid Dua, Tak Pengaruhi Minat Belanja

Avatar bukti.id
bukti.id
Jumat, 11 Sep 2020 19:30 WIB
Ekonomi
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti.id,- Rencana PSBB jilid kedua yang sudah diwacanakan oleh pemerintad DKI membuat was awas warga Jakarta. Bagaimana tidak, kondisi yang hampir saja menuju new normal, kembali sirna akibat melonjaknya kasus Covid-19.

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total atau yang kedua akan dimulai Senin (14/9). Kendati demikian, wacana ini tidak akan mengubah tren konsumsi masyarakat saat berbelanja secara daring.

"Saya tidak melihat akan ada perubahan yang signifikan di PSBB kedua ini, karena ibaratnya orang sudah mulai menyesuaikan tentang COVID. Kalau pertama kali PSBB itu orang stok, menimbun barang, menimbun vitamin masker, sekarang ini suplai sudah mulai banyak," ujar CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin, dalam diskusi virtual yang digelar Jumat.

Pendapat Rachmat diperkuat dengan data bahwa selama pandemi COVID-19, tren belanja masyarakat cenderung dinamis, sesuai dengan kebutuhan maupun tren di waktu-waktu tertentu.

VP of Marketplace Bukalapak, Kurnia Rosyada juga menjelaskan bahwa tren penjualan di pasar online atau marketplace saat pandemi cenderung dinamis, dengan peningkatan-peningkatan yang berbeda-beda di tiap kategori produk.

"Misalnya, di awal pandemi kami melihat pertumbuhan kategori kesehatan itu drastis sekali bisa sampai ratusan persen, dan ini contohnya didukung oleh tingginya permintaan vitamin dan suplemen," ujar Kurnia.

Lebih lanjut, Kurnia melihat kategori yang mengalami peningkatan transaksi saat ini antara lain, sepeda, kamera dan alat-alat olahraga.

Uniknya, Kurnia melanjutkan, kategori hobi dan koleksi juga meningkat. Transaksi untuk peralatan berkebun dan juga gaming mengalami peningkatan.

"Serta kita melihat karena anak-anak sekolah harus belajar dari rumah, kita lihat permintaan untuk kebutuhan untuk anak juga meningkat pesat, misalnya tenda di rumah dan kolam untuk anak," kata Kurnia.

"Siklus permintaan pasar berubah lebih cepat dari pada sebelum pandemi, jadi hampir setiap minggu trending produk berubah-ubah," dia menambahkan.

Menariknya, waktu belanja online juga mengalami perubahan. Menurut data internal Bukalapak, puncak transaksi sebelum pandemi terjadi saat prime time sekitar pukul 19.00 WIB saat orang berada di rumah setelah pulang kerja, sedangkan saat pandemi, mereka melihat puncak transaksi merata seluruh jam dalam sehari. (bbs/rhm)

Editor : Rahma

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Minggu, 20 Jul 2025 15:15 WIB | Seni Budaya
Sejumlah seniman dan perajin pecut ikuti pameran pecut di Kampung Tretes. Kegiatan ini diapresiasi positif FPK Jatim. ...
Rabu, 04 Jun 2025 19:00 WIB | Ekonomi
Gubernur Luthfi ungkapkan jika Pemprov Jawa Tengah membuka peluang sekitar puluhan ribu tenaga kerja untuk bekerja di Kawasan Industri Kendal. Proyeksi ke depan ...
Rabu, 04 Jun 2025 13:54 WIB | Pemerintahan
Kapan, berapa lama, dan ruas mana penerapan diskon tarif tol di tanah air? Belum jelas. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo hanya sebut diskon tarif tol sebes ...