x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Teratasi, Tumpukan Sampah Popok di Sungai Brantas

Avatar bukti.id
bukti.id
Selasa, 22 Sep 2020 09:43 WIB
Seni Budaya
bukti.id leaderboard

Surabaya, bukti.id – Sampah popok bayi yang menjadi ‘penghuni’ aliran Sungai Brantas, kini perlahan sirna. Kondisi tersebut berkat gerakan yang dibangun muslimat NU Surabaya berkolaborasi dengan Common Seas Indonesia.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberi apresiasi atas gerakan sosial mereka.

Tak hanya itu, gerakan ini juga berupaya memperkenalkan popok yang dapat digunakan kembali. Popok pakai ulang ini mampu mereduksi jumlah sampah popok yang telah mencemari Sungai Brantas.

“Akibat sampah popok bayi, air sungai Brantas semakin keruh dan saat musim kemarau terkadang berbau tidak sedap. Hal ini sangat disayangkan terlebih air Sungai Brantas merupakan bahan baku PDAM yang menyalurkan air bagi warga di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo,” tutur Gubernur Khofifah, dalam siaran pers, Senin (21/9/2020).

Dia menyebut sedikitnya 16 juta jiwa atau sekitar 43% warga Jatim yang bermukim disepanjang aliran Sungai Brantas. Tercatat ada 808.382 bayi yang berusia 0-4 tahun ada di 15 kabupaten/kota yang dilewati Brantas. Sehingga diperkirakan ada sekitar 3,2 juta popok sekali pakai dikonsumsi setiap harinya dan sebagian besar berpotensi dibuang ke Sungai Brantas.

“Ini menjadi persoalan serius karena sampah popok mencemari baku air minum karena mengandung bakteri e-coli. Belum lagi, bahan baku popok yang terbuat dari plastik. Plastik itu sulit diuraikan,” ingat dia.

Khofifah menjelaskan, popok pakai ulang hasil kerjasama Muslimat NU dan Common Seas ini berbahan kain namun memiliki harga yang terjangkau dan memenuhi kebutuhan akan prinsip kepraktisan. Popok ini diproduksi oleh ibu-ibu muslimat NU yang memiliki keterampilan menjahit. Ke depan, harapannya, dengan penggunaan popok pakai ulang ini, mampu mereduksi dan menekan laju sampah popok sekali pakai di Sungai Brantas.

Ada tiga kecamatan yang menjadi pilot project penggunaan popok ini, urai Khofifah, semoga dalam kurun waktu dua tahun ke depan, program ini mampu mengurangi 1.350.500 popok sekali pakai yang mencemari lingkungan kita dan ibu-ibu akan mampu menghemat pengeluarannya minimal Rp.5.840.000 dari yang kebiasaan untuk membeli popok sekali pakai.

“Harapannya produk popok ini bisa diterima dengan baik oleh pasar. Kedepan, Muslimat NU akan menambah besaran kapasitas produksi dan berinovasi dengan menambah varian produk sehingga memberi kemanfaatan ekonomi bagi masyarakat,” ujar dia, seraya menambahkan kehadiran produk ini diharapkan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. Terlebih tenaga produksinya adalah ibu-ibu.

Sekedar informasi, Common Seas merupakan sebuah organisasi nirlaba asal Bristol, Inggris, yang bekerja untuk mengurangi sampah plastik atau polusi sampah plastik di kawasan perairan dunia. (rhm)

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Selasa, 07 Mei 2024 04:08 WIB | Hukum
KPK resmi tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor atas dugaan kasus pemotongan insentif ASN Pemkab Sidoarjo. ...
Kamis, 02 Mei 2024 02:20 WIB | Peristiwa
Pemprov Jatim janji fasilitasi buruh Jatim dialog ke ...
Kamis, 02 Mei 2024 01:05 WIB | Hukum
Mahkamah Konstitusi gelar sidang PHPU sengketa Pileg 2024 dari sejumlah Parpol. ...