x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Mendagri Tito Minta Pemda Jaga Stabilitas dan Kendalikan Inflasi

Avatar bukti.id
bukti.id
Selasa, 21 Feb 2023 12:32 WIB
Pemerintahan
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti.id – Pemerintah daerah (Pemda) agar selalu menjaga stabilitas ketersediaan barang, sehingga harga tetap terjangkau. Pemda harus rutin mengendalikan inflasi. Sebab, kondisi inflasi di Indonesia cenderung dinamis dan dapat berdampak luas kepada masyarakat.

Itulah imbauan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, yang disampaikan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Kemendagri, Senin (20/2/2023).

“Target dari Bapak Presiden sebetulnya (angka inflasi) adalah 4 persen. Jadi kita baru mencapai 5,28 persen, kita harus menurunkan insyaallah dengan kebersamaan bisa mencapai 4 persen inflasi kita. Itu akan sangat baik sekali,” tegas Tito.

Pun Tito juga meminta Pemda dan semua pihak agar mewaspadai kenaikan harga komoditas. Apalagi beberapa pekan mendatang masyarakat akan menyambut datangnya bulan Ramadan dan lebaran.

Tito menyebutkan, kondisi itu diperkirakan akan berdampak pada dinamika inflasi di daerah. Setidaknya, ada empat komoditas yang perlu menjadi perhatian bersama. Yakni, beras, minyak goreng, cabai merah dan bawang merah. Kenaikan harga komoditas itu dapat ditangani dengan sejumlah solusi.

“Beberapa solusi diantaranya gerakan tanam, kerja sama antardaerah, sampai juga selain inisiatif daerah, pemerintah pusat juga melakukan intervensi untuk membantu daerah-daerah yang terjadi kenaikan harga,” ungkap Tito.

Secara khusus, lanjut Tito, komoditas beras dan minyak goreng perlu diwaspadai secara menyeluruh. Sebab, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kedua komoditas itu mengalami kenaikan di beberapa daerah.

Khusus minyak goreng, Tito menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga minyak goreng curah dan premium relatif stabil. Namun harga minyak goreng bermerek ‘Minyakita' masih berada di atas harga eceran tertinggi.

“Kemudian dari DMO (Domestic Market Obligation) dari hasil CPO (Crude Palm Oil) itu, ditarget produksinya 450 ribu ton sampai dengan April, dan sudah terealisasi 182 ribu ton. Dengan realisasi 182 ribu ton, berdasarkan asumsi Kementerian Perdagangan, sepanjang distribusinya lancar maka harga akan turun,” imbuh Tito.

Tegas Tito perintahkan, jajaran Pemda diminta untuk membantu proses distribusi tersebut. Apalagi pemerintah juga telah membentuk Satgas yang berfungsi dalam membantu kelancaran distribusi ‘Minyakita' ke konsumen. (hea)

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Kamis, 02 Mei 2024 02:20 WIB | Peristiwa
Pemprov Jatim janji fasilitasi buruh Jatim dialog ke ...
Kamis, 02 Mei 2024 01:05 WIB | Hukum
Mahkamah Konstitusi gelar sidang PHPU sengketa Pileg 2024 dari sejumlah Parpol. ...
Minggu, 21 Apr 2024 19:32 WIB | Seni Budaya
FPK Jatim gelar halal bihalal dihadiri sejumlah seniman dan budayawan. ...