Khalifah Inc. Hadir Memberi Solusi Keluhan Petani Banten

bukti.id

Serang, bukti.id – Revitalisasi dan pemulihan lahan, adalah cara jitu mengatasi masalah lahan pertanian. Paham akan kondisi tersebut, Khalifa Incorporation (Khalifa Inc) hadir untuk memberi alternatif solusi bagi petani.

Seperti yang dilakukan Khalifa Inc terhadap sejumlah petani di wilayah Ciomas, Kabupaten Serang, Banten, Jawa Barat, belum lama ini. Konsep pertanian tersebut coba diterapkan Khalifa Inc pada lahan pertanian Sitandu milik Pemprov Banten.

Baca juga: Tahun ini Negara Anggarkan Subsidi Pupuk Jadi Rp54 Triliun

Program ini terjalin kerjasama antara pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan Khalifa Inc, serta IFAC.

“Konsep ini sudah dibuktikan dengan penanaman kacang edaname di lahan pertanian Sitandu milik Pemprov Banten,” ujar Kepala Dinas Pertanian Banten, Agus Tauhid, saat launching penanaman padi kewal di Ciomas, Sabtu (20/03/2021).

Program Khalifa Inc di Ciomas merupakan embrio untuk bidang pertanian di Banten. Revitalisasi dan pemulihan lahan akan dilakukan pada seluruh lahan pertanian di Banten.

“Alhamdulillah saya bisa bertemu profesor Agung dari Khalifa yang bekerjasama dengan Kang Fadli. Untuk menjadikan lahan kritis menjadi subur. Untuk itu, kami sangat mendukung program ini,” ungkap dia.

Baca juga: Prabowo Shalat Idul Adha di Stadion Mandala Mukti Bandung Barat

Dinas Pertanian setempat berharap agar 2/3 lahan pertanian tidak subur di wilayah Banten, dapat menjadi tanah subur.

“Semoga program yang di Sitandu bisa berkelanjutan, dimulai dari Ciomas. Profesor Agung mempunyai formula untuk meningkatkan kesuburan tanah. Ini tentu sangat baik buat para petani di lahan kritis,” ujar dia.

Baca juga: Apa Kabar Bendungan Jlantah

Pada bagian lain, Ketua Umum IFAC, Doni menjelaskan, revitalisasi dan reklamasi bumi usai melakukan percobaan di Sitandu, lalu dimulai dari Ciomas.

“Adapun program yang kami miliki bersama Khalifah, yakni Reklamasi bumi Indonesia, sehat pangan Indonesia, zero west management, serta diklat entrepreneur bidang prtanian, pangan dengan cara modern berbasis saint Islami tanpa meninggalkan kearifan lokal,” pungkas dia. (peha/hea)

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru