x bukti.id skyscraper
x bukti.id skyscraper

Apa Kabar Bendungan Jlantah

Avatar bukti.id
bukti.id
Minggu, 25 Jun 2023 14:05 WIB
Ekonomi
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa proyek pembangunan Bendungan Jlantah, yang berlokasi di Karanganyar, Jawa Tengah, akan selesai pada akhir tahun 2023. Bendungan ini memiliki fungsi utama sebagai pengairan untuk mengirigasi lahan pertanian seluas 1.494 hektar.

“Mudah-mudahan kita bisa mencapai target untuk menyelesaikan bendungan ini pada akhir tahun 2023," ujar Basuki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (25/6/2023).

Bendungan Jlantah merupakan salah satu dari 13 bendungan yang saat ini sedang dibangun oleh Kementerian PUPR di seluruh Indonesia. Selain Bendungan Jlantah, ada 12 bendungan lainnya yang sedang dalam proses pembangunan, yaitu Cipanas, Karian, Sepaku Semoi, Keureuto, Rukoh, Tiu Suntuk, Lausimeme, Sidan, Leuwikeris, Temef, Pamukkulu, dan Ameroro.

Basuki menjelaskan, Bendungan Jlantah memiliki kapasitas tampung sebesar 10,97 meterkubik yang akan memanfaatkan aliran dari Sungai Jlantah dan Sungai Puru. Konstruksi bendungan ini dirancang dengan ketinggian 70 meter dari dasar sungai, panjang puncak 404 meter, lebar puncak 12 meter, dan elevasi puncak bendungan yang lebih dari 690 meter.

Sedangkan, Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Adenan Rasyid, menjelaskan bahwa pembangunan Bendungan Jlantah dimulai pada bulan Juli 2019 oleh PT Waskita Karya Persero dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp965 miliar.

"Saat ini, progres pembangunan sudah mencapai sekitar 65 persen. Setelah selesai, bendungan Jlantah akan mengairi area persawahan seluas 1.494 hektar di kawasan Jatipuro dan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar," jelas Adenan.

Adenan menambahkan, selain berfungsi sebagai sumber irigasi, Bendungan Jlantah juga akan menjadi sumber air baku dengan kapasitas sebesar 150 liter per detik dan mampu mengurangi risiko banjir sebesar 51,26 persen atau setara dengan 70,33 meter kubik per detik untuk kejadian banjir dengan tingkat kejadian 50 tahun.

"Kehadiran bendungan ini juga akan memberikan manfaat lain seperti potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 mega watt (MW), serta untuk kegiatan konservasi dan pariwisata di Kabupaten Karanganyar," tambah dia.

Secara keseluruhan, dalam periode 2015-2025, Kementerian PUPR menargetkan penyelesaian pembangunan 61 bendungan yang akan meningkatkan suplai air irigasi premium dari sebelumnya 10,6 persen menjadi 19,3 persen.

Hingga Februari 2023, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan 36 bendungan baru yang meningkatkan luas daerah irigasi produktif sebesar 234.741 hektar. Hal ini menjadi bagian dari upaya peningkatan luas jaringan irigasi yang mencapai 1,12 juta hektar, serta rehabilitasi jaringan irigasi seluas 3,84 juta hektar. (har)

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Selasa, 03 Des 2024 15:20 WIB | Pemilu
KPU Sidoarjo akui partisipasi pemilih di Pilkada Sidoarjo tahun ini, turun dibandingkan Pilkada 2020 silam, yaitu 71,07 persen. ...
Selasa, 03 Des 2024 12:32 WIB | Ekonomi
BPS Jatim merilis IPM Provinsi Jatim tunjukkan kemajuan signifikan sebesar 75,35 persen. Artinya, meningkat 0,938 persen poin dibanding tahun 2023 sebesar 74,65 ...
Sabtu, 30 Nov 2024 08:33 WIB | Seni Budaya
Budaya mendongeng oleh FPK Jatim direspon positif Paguyuban Wulan (Warga Usia Lanjut) Jombang.  ...