Pemantau Terbesar Pemilu adalah Rakyat Melalui Perangkat Seluler

bukti.id
Ilustrasi aplikasi di handphone (foto: net)

Jakarta, bukti.id – Sebenarnya, pemantau terbesar dalam pengaman Pemilu 2024 mendatang, yakni masyarakat alias rakyat. Lantaran, masyarakat secara sehat dapat memanfaatkan perangkat selulernya untuk merekam situasi di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Begitulah penilaian anggota Komisi I DPR RI, Almuzzammil Yusuf.

“Menurut saya pemantau terbesar itu bukan dari partai politik, bukan dari pemantau capres,” ujar Almuzzammil di Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, belum lama ini.

Baca juga: Merasa Suara Hilang di Pileg 18 Provinsi, PPP Ajukan Gugatan ke MK

Sebelumnya, dirinya mempertanyakan kesiapan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam menyambut pemilu di 2024 mendatang. Sebab menurutnya, keamanan siber pada jaringan media di Indonesia masih rentan.

“Lembaga negara bahkan kemarin DPR diretas, dibobol oleh judi ya online. sehingga kita tanyakan karena ada program BSSN yang terkait dengan Pemilu itu,” imbuh politisi Fraksi PKS ini.

Almuzzammil juga mempertanyakan, bagaimana upaya BSSN untuk menjamin pengamanan siber sehingga tidak mudah dibobol. Dipertanyakan pula, bagaimana upaya BSSN guna mengamankan pengamanan siber sehingga tidak dirusak oleh oknum penyelenggara pemilu yang berniat buruk.

Baca juga: Tolak Hasil Pilpres 2024. Tim Ganjar-Mahfud dan AMIN Ajukan Gugatan ke MK

“Saya bicara oknum ya, bukan institusi. yang kami katakan kami punya punya pengalaman. kami meneliti di satu daerah itu terlibat oknumnya. Jadi entry data itu sudah sudah diubah oleh oknum bagaimana BSSN mengetahuinya?” ungkap dia.

Selain itu, legislator Dapil Lampung I ini juga mempertanyakan bagaimana BSSN menempatkan sumber informasi publik sebagai kontrol dari kemungkinan dia hacker atau kemungkinan dia oknum yang nakal dalam data.

Baca juga: Tugas Wajib Komite Sekolah, Fokus Awasi Penyelenggaraan Pendidikan

“Dijelaskan oleh mereka (BSSN) mereka mempunyai sistem yang mungkin tadi dia katakan akan jadi rapat khusus ya. Dia sudah buat sekian divisi kerja sama dengan KPU dan programnya cukup panjang ya, 300 hari,” tambah dia.

Almuzzammil berujar, pembahasan secara teknis terkait pemilu akan dilaksanakan lebih lanjut dalam rapat khusus ke depannya. Meski begitu, dia mengungkapkan bahwa elemen media sosial dan sebagainya akan menjadi salah satu sumber BSSN memantau dan menghargai pemantauan publik. (har)

Editor : heddyawan

Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru