x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

BNN, Sebuah Harapan untuk Berantas Narkoba

Avatar bukti.id
bukti.id
Sabtu, 20 Mar 2021 06:25 WIB
Wakil Rakyat
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti.id – Saat ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) dipimpin kepala baru, yakni Irjen Pol Petrus Reinhard Golose. Negara RI, bergantung sebuah harapan besar pada BNN dengan pimpinan yang baru tersebut.

Saat rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI dengan Kepala BNN di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, baru-baru ini, terekam jelas jika pimpinan baru BNN harus mampu memberikan penguatan bagi institusi BNN.

“Untuk memberantas peredaran narkoba di Indonesia, dibutuhkan sosok figur pemimpin BNN yang berani, tegas, dan cerdas. Karena narkoba termasuk serious crime dan juga Trans International crime,” pinta Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan dalam forum tersebut.

"Saya mengucapkan selamat kepada Irjen Pol Petrus Reinhard Golose yang dipilih sebagai Pimpinan BNN yang baru. Pimpinan yang baru tentu juga dengan harapan yang baru dan mampu memberikan penguatan bagi institusi BNN. Karena ini adalah tugas yang berat," ucap politisi PDI Perjuangan itu.

Dia menyebut, sejauh ini pernyataan darurat narkoba baru sebatas lips service yang hanya menunjukkan ciri bahwa kita negara hukum. "Hanya menyatakan bahwa negara masih hadir. Karena negara harus perang dengan dengan narkoba," tandas dia.

Arteria bilang begitu dengan dasar bahwa mengingat pernyataan darurat narkoba itu sesungguhnya telah dikenal semenjak era Presiden Soeharto di tahun 1971.

"Untuk kesekian kalinya semua mengatakan perang terhadap narkoba, tetapi belum ada upaya yang serius dan signifikan keberpihakan negara. Meskipun politic will hukumnya memang ada yakni dengan hadirnya BNN," ujar dia.

Mereka yang tergabung dan berperan dalam institusi BNN di tengah keterbatasan fasilitas dan anggaran yang ada ini, lanjut Arteria, masih mampu melakukan berbagai perlawanan dengan kekuatan yang seadanya dalam melawan peredaran narkoba.

Kepala BNN Irjen Pol Petrus Reinhard Golose dalam sebuah kesempatan (foto: ist)

"Karenanya, kita harus berjuang dan meyakinkan agar politik anggaran BNN bisa dihadirkan secara paripurna. BNN butuh untuk berinovasi melakukan kerja cerdas dan kerja luar biasa," tegas dia.

Dipaparkan, pengguna narkoba tidak hanya berasal dari orang yang ekonominya kuat tetapi orang ekonominya lemah juga ikut menggunakannya. Mulai dari pelosok desa sampai dengan pucuk pemerintahan ada yang terpapar narkoba.

"Saya tidak mengatakan ini bebannya BNN, karena biaya pemberantasan kita hanya 37 juta per kasus sementara yang kita lawan adalah para mafia narkoba," tukas dia.

Berbicara peredaran narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Arteria mengaku dirinya adalah salah satu orang yang tidak percaya bahwa Lapas adalah sumber peredaran narkoba.

"Karena logikanya, narkoba itu berasal dari luar Lapas. Dan Lapasnya bisa kita kondisikan dan kita awasi. Kalau memang sudah ada petanya Lapas mana saja yang terindikasi bagai tempat peredaran narkoba, maka bisa saja ditaruh BNN di Lapas tersebut untuk memastikan Lapas bukan tempat peredaran narkoba," pungkas Arteria. (har)

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Selasa, 16 Apr 2024 10:32 WIB | Hukum
KPK tetapkan Bupati Sidoarjo, Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus korupsi di BPPD Sidoarjo. ...
Sabtu, 30 Mar 2024 19:23 WIB | Seni Budaya
Mengulang kegiatan tahun sebelumnya, FPK Pasuruan gelar Tadarus Puisi di Bulan Suci. ...
Jumat, 29 Mar 2024 16:38 WIB | Seni Budaya
FPK Jatim adakan silahturahmi dan pembagian sembako untuk seniman sepuh. ...