x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Kepala Daerah di Madura dan Surabaya harus Berembuk

Avatar bukti.id
bukti.id
Rabu, 09 Jun 2021 19:13 WIB
Pemerintahan
bukti.id leaderboard

Surabaya, bukti.id – Sejumlah pihak, baik di Kabupaten Bangkalan maupun Kota Surabaya, harus waspada. Ini karena adanya temuan varian baru virus Corona di Kabupaten Bangkalan.

Agar tak terjadi potensi penyebaran besar virus, pergerakan manusia dari Bangkalan ke Surabaya maupun sebaliknya, harus dibatasi.

Hal ini dinilai para ahli, virus baru ini lebih cepat penyebaranya dibanding varian sebelumnya.

Untuk itu, DPD Partai Golkar Surabaya berharap semua pihak baik kepala-kepala daerah di wilayah Madura maupun di Kota Surabaya untuk berembuk cara menangani masalah tersebut.

“Mumpung belum terlanjut menyebar, ayo rembukan,” kata Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni, Rabu (9/6/2021).

Dia mengatakan, langkah penanganan tidak bisa hanya dibebankan kepada para pemangku daerah masing-masing wilayah, yakni Surabaya dan Bangkalan.

Namun, kata dia, harus ada campur tangan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.

“Pandemi ini memukul semua sektor dan wilayah, termasuk Surabaya, kita tahu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung menerapkan kebijakan tes antigen bagi pelintas Jembatan Surabaya, ini bagus. Namun kalau ini dibebankan semuanya kepada Surabaya, berat,” kata dia.

Wakil Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya Agoeng Prasodjo menambahkan, campur tangan pemerintah provinsi maupun pusat, terutama dalam hal alokasi anggaran, SDM dan sarana prasarana untuk penanganan Covid-19 varian baru ini mutlak diperlukan.

Sebab, kata dia, semua daerah memang mengalami krisis keuangan.

“Kalau konsentrasinya terus diarahkan ke penanganan Covid-19, maka sektor lain tidak akan tergarap. Ini berarti pembangunan, perkembangan ekonomi, dan perbaikan kualitas SDM tidak hanya stagnan, tapi mundur,” kata dia.

Agoeng yang juga anggota Komisi C DPRD Surabaya ini mengatakan, agar penanganan lebih efektif, tes antigen semestinya tidak hanya dibebankan kepada Kota Surabaya saja. Terutama saat orang-orang melintas memasuki Kota Pahlawan, namun kata dia, juga harus dilakukan tes antigen di semua daerah  yang terkait dan berpotensi terjadi penyebaran virus corona varian baru.

“Madura misalnya, semua kepala daerah di sana harus menerapkan kebijakan serupa, dan ini butuh biaya besar,” kata dia.

Dengan penanganan semacam itu, lanjut Agung, penanganan penyebaran Covid tidak dilalukan secara varsial antar daerah. Namun, secara menyeluruh sehingga penularan bisa ditekan.

“Ayo para kepala daerah duduk bersama-lah, ini masalah serius,” kata dia.

Agoeng juga berharap, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bisa memanggil kepala-kepala daerah baik di Madura maupun di Surabaya untuk berembuk memabahas pola penanganan Covid-19 yang cepat, tepat, dan bermanfaat.

“Tujuanya saya kira sama, memutus mata rantai penyebaran corona,” tegas dia. (war)

Editor : W Aries

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Minggu, 21 Apr 2024 19:32 WIB | Seni Budaya
FPK Jatim gelar halal bihalal dihadiri sejumlah seniman dan budayawan. ...
Selasa, 16 Apr 2024 10:32 WIB | Hukum
KPK tetapkan Bupati Sidoarjo, Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus korupsi di BPPD Sidoarjo. ...
Sabtu, 30 Mar 2024 19:23 WIB | Seni Budaya
Mengulang kegiatan tahun sebelumnya, FPK Pasuruan gelar Tadarus Puisi di Bulan Suci. ...