x bukti.id skyscraper
x bukti.id skyscraper

DPR Skeptis, Ingatkan Rawan Praktik Manipulasi

Avatar bukti.id
bukti.id
Selasa, 05 Apr 2022 15:46 WIB
Wakil Rakyat
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti.id – Akhir Maret lalu di Bali, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, sempat melempar kalimat istilah digitalisasi Pemilu 2024 dengan penerapan e-voting.

Atas ungkapan Menkominfo tersebut, anggota DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, angkat bicara.

Politisi Senayan yang menjabat Ketua Komisi II DPR RI itu menyatakan, wacana penerapan pemungutan suara secara elektronik (e-Voting) pada Pemilu 2024 perlu kajian matang.

“Jika tak siap, maka penerapan e-voting justru akan membawa dampak buruk dalam pesta demokrasi,” ingat Doli, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Waketum Partai Golkar itu bilang,”Ini yang sebetulnya harus kita kaji bersama-sama. Kalau e-voting menurut saya kita harus hati-hati betul karena juga di beberapa negara berkembang, e-voting ini juga sudah mulai terkoreksi karena juga rawan praktik manipulasi, karena banyaknya hacker dan sebagainya,”.

Dibanding harus fokus terhadap wacana penerapan e-Voting, Doli berpandangan bahwa lebih baik melakukan evaluasi terhadap sejumlah tahapan yang dilakukan secara elektronik. Dia juga menyinggung penerapan e-Recap atau rekapitulasi suara secara elektronik.

“Mungkin e-recap itu yang perlu kita sekarang evaluasi apa kekurangannya, mungkin itu dulu yang bisa kita lakukan atau tahapan yang bisa kita lakukann menggunakan sistem elektronisasi atau ada tahapan yang lain sebelum kita membahas secara detail tentang e-voting,” ujar dia.

Doli menambahkan,“Jadi kalau saya itu skeptis terhadap e-voting itu, karena mungkin masih ada sistem yang lain untuk voting yang lebih aman, yang lebih bisa dipertanggungjawabkan untuk menghasilkan, betul-betul suara rakyat itu lah yang menjadi hasil akhir pemilu,”.

Sekedar mengingatkan, Menkominfo Johnny mendorong digitalisasi Pemilu 2024 dengan penerapan e-voting. Hal ini disampaikan Johnny pada Rapat Koordinasi Digitalisasi Pemilu Untuk Digitalisasi Indonesia, Hilton Resort Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (22/3/2022) silam.

Menurut Jhonny, pengadopsian teknologi digital dalam pemilu ini memiliki manfaat guna mewujudkan efektivitas dan efisiensi dalam proses kontestasi politik yang legitimate baik. Mulai dalam tahapan pemilih, verifikasi identitas pemilih, pemungutan suara, penghitungan suara, hingga transmisi serta tabulasi hasil pemilu.

“Melalui pemungutan suara online yang bebas, adil dan aman, serta melalui sistem e-vote atau internet voting,” ujar Johnny dikutip dari laman resmi Kominfo. (hea)

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Sabtu, 03 Mei 2025 06:54 WIB | Kabar Partai
Partai Golkar menyatakan komitmen penuh dukung pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran hingga dua periode. ...
Sabtu, 03 Mei 2025 04:24 WIB | Religi
Embarkasi Jakarta Pondok Gede, dengan menjamin penerbangan yang lebih efektif bagi para jemaah ke Tanah Suci untuk pelaksanaan ibadah haji 2025. ...
Sabtu, 03 Mei 2025 00:10 WIB | Ekonomi
Menkop Budi Arie Setiadi menyebut setiap Kopdes Merah Putih diprediksi mampu meraup keuntungan Rp1 miliar di tahun pertamanya beroperasi. ...