Denpasar, bukti - Gubernur Bali I Wayan Koster menegaskan, pemerintahannya fokus mengatasi kasus transmisi lokal Covid-19 yang mengalami lonjakan signifikan sejak awal Juni 2020 ini. Banyaknya temuan kasus baru di Bali, karena Pemprov Bali memang aktif mencari penyebaran virus tersebut.
"Belakangan muncul dari OTG (orang tanpa gejala). Ini karena kita aktif mencari sehingga banyak ditemukan kasus baru," kata Koster yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali.
Sampai dengan 18 Juni 2020 lalu, diketahui ada peningkatan kasus transmisi lokal. Kasus transmisi lokal mencapai 572 orang atau 63,91 persen dari total kumulatif kasus positif Covid-19 sebanyak 895 kasus.
Peningkatan ini banyak terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kota Denpasar dan Kabupaten Badung menjadi daerah yang perlu mendapat perhatian serius karena kasus transmisi lokal terjadi hampir setiap hari. "Bahkan beberapa waktu lalu terjadi 66 kasus baru yang mayoritas berasal dari dua daerah tersebut," katanya.
Gubernur pun memberi perhatian khusus kepada pasar tradisional yang belakang ini menjadi episentrum baru penyebaran transmisi lokal. Itu sebabnya, selain upaya sosialisasi, ia meminta kepada aparat terkait termasuk TNI dan Polri ikut membantu menjaga ketertiban masyarakat yang beraktivitas di pasar tradisional.
"Jadi di pasar ini harus betul-betul tertib. Tertib untuk semua, menerapkan protokol kesehatan," kata mantan anggota DPR RI tiga periode itu.
Koster menambahkan, di satu sisi ketika jumlah kasus transmisi lokal cenderung melonjak, di sisi lain mulai terlihat aktivitas dan mobilitas masyarakat yang juga meningkat. Oleh karena itu, dia mengajak seluruh GTTP Covid-19 Provinsi Bali untuk terus bekerja semaksimal mungkin untuk melakukan pencegahan timbulnya kasus-kasus baru di Bali.
"Kita tetap bekerja untuk melakukan pencegahan seoptimal mungkin untuk percepatan penanganan Covid-19, baik di rumah sakit maupun di tempat karantina serta pencegahan di pintu masuk dan lokus-lokus yang menjadi episentrum kasus kasus baru," katanya.
Selanjutnya menyangkut akitivitas masyarakat yang mulai meningkat, GTPP Covid-19 Provinsi Bali perlu mempersiapkan penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru untuk Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19. Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru rencananya akan diawali dengan melakukan upacara atau ritual pada Purnama Kasa tanggal 5 Juli mendatang.
"Pada saat itu Purnama kita akan melakukan upacara ritual di Pura Besakih untuk memohon restu, kita akan melakukan tatanan kehidupan era baru di Bali," katanya.
Namun Gubernur Koster meminta GTTP Covid-19 melakukan persiapan secara bertahap melalui sosialisasi dan prakondisi secara masif yang melibatkan semua pihak. Sosialisasi secara masif termasuk berbasis desa adat dan berbasis komunitas akan mengajak masyarakat agar tertib dalam menerapkan protokol kesehatan tatanan kehidupan yang baru ini. (aries)
Editor : W Aries