x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Hindari Kasus Baru Covid-19 dari Klaster Pasar

Avatar bukti.id
bukti.id
Senin, 22 Jun 2020 11:04 WIB
Ekonomi
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti - Masa transisi new normal yang malah sudah terasa seperti normal ditandai dengan kembalinya denyut perekonomian berbagai kalangan. Dari kalangan bawah hingga menengah. Ini tampak dari mulai ramainya pasar-pasar tradisional dan pasar modern. Tentu ini menjadi perhatian publik karena telah ditemukan kasus positif Covid-19 yang menular dari sejumlah pasar. Baik pasar tradisional maupun pasar modern.

Pasar modern yang telah ada kasus positif Covid-19, misalnya di Daerah Istimewa Yogyakarta ada swalayan Indogrosir di wilayah Kabupaten Sleman. Di Sumatera Utara ada Supermarket Brastagi di Medan. Di Jawa Barat, ada toko swalayan Bangunan Mitra 10 di Kota Bogor.

Sementara di pasar tradisional tidak kalah menyedot perhatian masyarakat karena kasus positif di pusat
perekonomian masyarakat itu juga tidak sedikit.

Misalnya di DKI Jakarta ada belasan pasar tradisional yang di dalamnya ditemukan kasus positif Covid-19, antara lain Pasar Induk Kramatjati, Pasar Ciracas, Pasar Perumnas Klender, Pasar Rawasari, Pasar Serdang, Pasar Gondang Dia, Pasar Slipi, Pasar Tomang Barat, Pasar Minggu, Pasar Warung Buncit dan lainnya.

Di Provinsi Jawa Barat, kasus positif Covid-19 di pasar tradisional ditemukan di Pasar Cileungsi di Kabupaten Bogor. Di Kota Bandung, ada Pasar Serang dan Pasar PKL Haurpancuh.

Sementara di Pasar Cibinong sudah dilakukan tes cepat terhadap 487 orang dengan hasil 12 orang dinyatakan reaktif Covid-19.

Tidak hanya ditemukan kasus positif dan reaktif Covid-19, sejumlah pasar baik tradisional maupun pasar modern juga telah dinyatakan sebagai klaster atau sumber penularan atau penyebaran Covid-19.

Pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli menjadi pusat keramaian dan kerumunan sehingga rawan menjadi episentrum penularan Covid-19.

Upaya pencegahan tidak bisa hanya melibatkan beberapa pihak saja tetapi harus melibatkan semua pihak mulai dari pedagang, pemasok, pembeli, pengelola pasar dan pihak-pihak terkait lainnya.

Pasar sebagai jantung perekonomian masyarakat tetap harus beroperasi di tengah pandemi COVID-19. Semua pihak yang terkait dengan pasar harus konsisten menerapkan protokol kesehatan agar pasar dapat tetap beroperasi di tengah pandemi Covid-19.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria memastikan pasar-pasar tradisional di ibu kota telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik sesuai dengan ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

"Sesuai arahan Gubernur saya melakukan pengecekan, memastikan pasar merupakan unit kegiatan yang harus melaksanakan PSBB masa transisi menuju masyarakat sehat, aman dan produktif," kata Riza usai mengecek Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (20/6).

Riza didampingi Direktur Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin, Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin beserta jajaran
berkeliling mengecek penerapan protokol kesehatan di Pasar Palmerah.

Menurut Riza, dari hasil pengecekan yang dilakukannya menunjukkan Pasar Palmerah telah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan baik seperti pedagang dan pengunjung wajib memakai
masker, bahkan ada yang memakai pelindung wajah, tersedia tempat pencuci tangan dan marka untuk menjaga jarak fisik.

Riza mengapresiasi kedisiplinan pedagang Pasar Palmerah untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Beberapa pedagang yang sempat berbincang dengannya mengatakan akan menolak melayani pembeli
apabila tidak menggunakan masker.

"Terima kasih kepada pedagang yang membantu kita semua untuk menyosialisasikan dan mengingatkan kepada warga untuk senantiasa menggunakan masker dan jaga jarak," kata Riza.

Riza berharap kepatuhan para pedagang di pasar tradisional menerapkan PSBB transisi dapat menjadi contoh yang baik untuk pedagang lainnya, pengelola pasar dan juga pengunjung.

Riza mengakui sudah ada beberapa pasar tradisional yang ditutup karena ditemukan beberapa pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Menurut dia, sudah 33 pasar yang dilakukan uji usap oleh Dinkes DKI, terdapat tujuh pasar hasilnya negatif dan 12 pasar ditemukan positif.

"Ada 79 pedagang yang terkena (Covid-19) dan sudah dilakukan isolasi mandiri. Terhadap 12 pasar yang ditemukan kasus positif sudah kita lakukan penutupan sementara," kata Riza.

Pada bagian lain, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum juga meninjau penerapan protokol kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di pasar tradisional yaitu di Pasar Sukaraja Pasirhalang, Kabupaten Sukabumi,
Selasa (16/6).

Uu mengatakan kedisiplinan pedagang, pembeli dan pengelola pasar, amat krusial dalam penerapan protokol kesehatan, terutama jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan.

"Ini untuk kemaslahatan kita semua, untuk kesehatan semua harus dijaga. Prinsipnya di Pasar Sukaraja hampir 80 persen pakai masker, maka kesadaran masyarakat perlu didorong terus," kata Uu.

Ia berharap para pedagang pasar, pembeli, semuanya mengikuti aturan dan imbauan serta SOP yang ditentukan, yaitu dalam suasana AKB seluruh warga harus memakai masker, sering cuci tangan dan jaga
jarak.

Menurut dia, kedisplinan dalam penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional dapat terbentuk apabila semua pihak, baik pedagang, pembeli dan pengelola pasar, saling mengingatkan. Ia pun meminta kepada pengelola pasar intensif menjaga kebersihan. (rhm)

Editor : Rahma

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Kamis, 02 Mei 2024 02:20 WIB | Peristiwa
Pemprov Jatim janji fasilitasi buruh Jatim dialog ke ...
Kamis, 02 Mei 2024 01:05 WIB | Hukum
Mahkamah Konstitusi gelar sidang PHPU sengketa Pileg 2024 dari sejumlah Parpol. ...
Minggu, 21 Apr 2024 19:32 WIB | Seni Budaya
FPK Jatim gelar halal bihalal dihadiri sejumlah seniman dan budayawan. ...