x bukti.id skyscraper
x bukti.id skyscraper

Unair Uji Klinis Obat Covid-19 di Lamongan

Avatar bukti.id
bukti.id
Kamis, 09 Jul 2020 21:25 WIB
Peristiwa
bukti.id leaderboard

Lamongan, bukti.id – Kabupaten Lamongan menjadi salah satu multicenter study uji klinis obat Covid-19 temuan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, yang bekerjasama dengan Badan Intelegen Nasional (BIN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Informasi tersebut disampaikan Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Unair Surabaya, Dr Purwati dr, SpPD, K-PTI,FINASIM, kepada Bupati Lamongan, Fadeli. Rumah Sakit di Lamongan menjadi prioritas bersama rumah sakit di Kediri, Pemkot Surabaya dan RSPAD.

“Hasil uji klinis nantinya dilaporkan kepada BIN. Kemudian ditindaklanjuti oleh BPOM dan Kementerian Kesehatan. Adapun surat persetujuan pelaksanaan uji klinis itu secara nasional sudah turun dari Kepala BPOM ke Rektor Unair sudah Jum’at minggu lalu,” katanya, di ruang bupati, Kamis (9/7/2020).

Lebih jauh Purwati mengatakan, di masa pandemi seperti ini yang dapat dilakukan semantara habya membuat pintasan untuk mencari obat. Karena, untuk membuat obat baru memerlukan proses yang panjang. Caranya, pihaknya meneliti obat yang sudah beredar, yang selama ini belum diketahui efek antivirusnya melalui serangkaian uji laboratorium.

“Kami menggunakan sampel virus Covid-19 yang mewabah di Indonesia dan 14 regimen obat, dengan rincian 6 senyawa tunggal dan 8 kombinasi,” terangnya.

Soal uji klinis, masih menurut Purwati, kali pertama yang dilakukan adalah uji toksisitas. Apakah obat yang akan dipakai itu toksis atau tidak untuk sel tubuh manusia.

Kedua, meneliti potensi obat yang digunakan. Seberapa besar daya bunuhnya terhadap virus. Terakhir, meneliti efektifitas obat seberapa besar dan berapa lama efek yang ditimbulkan terhadap penghambatan dan penurunan jumlah virus.

Dari 14 regimen obat tersebut ditemukan lima kombinasi regimen obat yang berpotensi dan efektivitasnya cukup bagus untuk menghambat virus masuk ke dalam sel dan membantu menurunkan perkembangbiakannnya di dalam sel.

“Hasilnya dapat diikuti bertahap dari 24 jam, 48 jam dan 72 jam jumlah virus berkurang hingga tidak terdeteksi (undetected). Tim kami membawa 100 obat yang akan di uji di Lamongan. Tentu, saat bekerja kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Lamongan,” tandasnya.

Bupati Fadeli menyambut baik hal tersebut. Dia berharap hal ini akan memberi kabar baik dan memang sedang ditunggu masyarakat. Karena itu, atas nama masyarakat Fadeli menyampaikan terimakasih atas upaya Unair BIN, BPOM dan Kementerian Kesehatan.

“Karena Covid-19 ini masih belum ada obatnya. Semakin hari jumlah pasien masih bertambah. Semoga dengan uji klinis ini segera ditetapkan obatnya dan dapat diproduksi masal. Sehingga dapat memutus mata rantai penularan Covid-19 di Indonesia,” ungkapnya. (ron)

Editor : Redaksi

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Minggu, 20 Jul 2025 15:15 WIB | Seni Budaya
Sejumlah seniman dan perajin pecut ikuti pameran pecut di Kampung Tretes. Kegiatan ini diapresiasi positif FPK Jatim. ...
Rabu, 04 Jun 2025 19:00 WIB | Ekonomi
Gubernur Luthfi ungkapkan jika Pemprov Jawa Tengah membuka peluang sekitar puluhan ribu tenaga kerja untuk bekerja di Kawasan Industri Kendal. Proyeksi ke depan ...
Rabu, 04 Jun 2025 13:54 WIB | Pemerintahan
Kapan, berapa lama, dan ruas mana penerapan diskon tarif tol di tanah air? Belum jelas. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo hanya sebut diskon tarif tol sebes ...