x bukti.id skyscraper
x bukti.id skyscraper

Puluhan Meninggal, Dua Hilang Akibat Banjir Bandang Luwu Sulawesi Selatan

Avatar bukti.id
bukti.id
Kamis, 16 Jul 2020 17:23 WIB
Peristiwa
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti.id - Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat 21 orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Data tersebut didapat dari Basarnas, hari ini Kamis (16/7/2020).

Selain korban jiwa, tim SAR gabungan masih mencari korban yang hilang. Para personel terus melakukan pencarian 2 orang yang dinyatakan dalam pencarian. Dampak bencana teridentifikasi di enam kecamatan, yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat.

Lebih dari seribu lima ratus warga berhasil diselamatkan oleh petugas di lapangan, sedangkan korban luka telah mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit.

Sementara itu, berdasarkan laporan BPBD setempat sore tadi, pascabanjir sebanyak 156 KK (655 jiwa) mengungsi dan 4.202 KK (15.994 jiwa) terdampak.

Sedangkan kerugian material tercatat 4.930 unit rumah terendam, 10 unit rumah hanyut, 213 unit rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, 1 Kantor koramil 1403-11 terendam air dan lumpur ketinggian 1 m, jembatan antar desa terputus dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur setinggi 1 hingga 4 meter.

BPBD Kabupaten Luwu Utara dan instansi terkait telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi dan pencarian korban, kaji cepat kebutuhan, penanganan penyintas dan operasional pos komando. Di samping itu, alat berat berupa 4 unit eksavator dikerahkan untuk membersihkan lumpur di Kecamatan Masamba, dan 6 unit di Kecamatan Baebunta.

"Kondisi terkini, PLN masih melakukan perbaikan jaringan listrik sejak pagi tadi (15/7). Selain itu, jalan lintas provinsi tertimbun material lumpur sehingga menutup akses menuju pos komando utama dan lokasi terdampak. Personel di lapangan harus memutar sejauh 10 km dalam mengakses lokasi terdampak," tulis Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.

Ditambahkan, saat ini hanya provider XL yang dapat digunakan masyarakat setempat untuk berkomunikasi. Dan, untuk kebutuhan mendesak berdasarkan kaji cepat awal berupa air bersih, obat-obatan dan makanan siap saji.

Menurut BPBD Kabupaten Luwu Utara, banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari terakhir. Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang. BNPB juga masih mengumpulkan data-data lapangan untuk menganalisis pemicu terjadinya banjir bandang.

Terkait dengan kondisi pandemi saat ini, Kabupaten Luwu Utara termasuk wilayah dengan kategori risiko rendah atau berada pada zona kuning. Terkait itu, BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk waspada dan cermat dalam prosedur penanganan warga terdampak pascabanjir, khususnya di tengah pandemi COVID-19.  (tji)

 

Editor : Tudji

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Sabtu, 03 Mei 2025 06:54 WIB | Kabar Partai
Partai Golkar menyatakan komitmen penuh dukung pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran hingga dua periode. ...
Sabtu, 03 Mei 2025 04:24 WIB | Religi
Embarkasi Jakarta Pondok Gede, dengan menjamin penerbangan yang lebih efektif bagi para jemaah ke Tanah Suci untuk pelaksanaan ibadah haji 2025. ...
Sabtu, 03 Mei 2025 00:10 WIB | Ekonomi
Menkop Budi Arie Setiadi menyebut setiap Kopdes Merah Putih diprediksi mampu meraup keuntungan Rp1 miliar di tahun pertamanya beroperasi. ...