Surabaya, bukti.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan dibantu Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas (Unand), Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Dr dr Andani Eka Putra. Hal ini tentunya terkait memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan.
“Kami siap mendukung Pemkot Surabaya dalam upaya percepatan penanganan Covid-19. Salah satunya adalah rencana peningkatan kapasitas pengujian di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya. Tingginya angka positivity rate di Surabaya merupakan hal yang bagus. Makin tinggi angka positivity rate maka semakin banyak pula ditemukan orang-orang dengan potensi penularan,” ujar Dr dr Andani.
Karena itu tujuan Dr dr Andani datang ke Surabaya ini adalah untuk menginventarisir apa saja kebutuhan untuk pengembangan lab pengujian Covid-19 di Surabaya. Termasuk pula pengembangan kapasitas, alur sistem kerja, hingga kebutuhan tenaga SDM (Sumber Daya Manusia) yang mumpuni.
“Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sudah menyatakan bahwa apapun kebutuhan Jatim, Labkesda Surabaya, BNPB akan berusaha untuk memenuhi,” terangnya.
Dia menargetkan, di awal Agustus 2020, Labkesda Surabaya sudah siap untuk beroperasional. Bahkan, di akhir Agustus 2020, kapasitas Labkesda Surabaya ditargetkan mampu mengerjakan 3000 - 4000 sampel dalam satu hari.
Kapasitas pengujian spesimen di Labkesda Surabaya yang ditingkatkan untuk mempercepat proses penanganan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya.
“Di Surabaya tracing banyak, tapi tracing tidak bisa dilanjutkan dengan PCR karena keterbatasan kapasitas. Makanya saya usahakan dalam minggu pertama Agustus, lab itu bisa beroperasional. Kemudian minggu terakhir Agustus atau minggu pertama September, target saya sudah masuk ke 4000,” kata Dr dr Andani.
Sebagai informasi, Dr dr Andani sendiri diutus langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke Jawa Timur untuk berbagi pengalamannya dengan para dokter atau tim medis terkait upaya percepatan penanganan Covid-19. Hal itu berkaca dari kesuksesannya dalam menangani kasus Covid-19 di Sumatera Barat.
“Oleh sebab itu BNPB harus suplai semua kebutuhannya. Hari ini saya inventarisir semua kebutuhannya (Labkesda), akan saya kirim ke Surabaya. Nah, akan saya atur supaya bisa cepat diadakan, target kita itu,” ungkap dia.
Tak hanya itu, Dr dr Andani menyebut, sembari menunggu Labkesda Surabaya ini beroperasi maksimal, untuk sementara waktu sampel hasil tracing akan dikirim ke lab di Unand Kota Padang. Di laboratorium Unand Padang, pengujian spesimen bisa mencapai 3000 per hari. “Kita kirim langsung (sampel dari Surabaya) ke lab di Unand Padang, Insya Allah saya bisa bantu,” terangnya. (war)
Editor : W Aries