Surabaya, bukti.id - Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan kaya akan berbagai objek peninggalan sejarah. Salah satu di antara objek sejarah itu ada di Kampung Lawang Seketeng, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng Surabaya. Nah, untuk memaksimalkan potensi wisata heritage di wilayah itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan penataan, bahkan melakukan pemberdayaan ekonomi warga sekitar.
Disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi, Kampung Lawang Seketeng merupakan salah satu kampung tertua yang berdiri sejak tahun 1893. Bukan hanya sebagai kampung tertua, tapi Kampung Lawang Seketeng adalah saksi Kota Surabaya dianugerahi gelar Kota Pahlawan.
“Bagaimana tidak, di kampung ini terdapat rumah kayu yang memiliki atap seng yang masih menyimpan bekas tembakan dari pesawat tempur yang diperkirakan didirikan sekitar tahun 1930-an,” kata Eri.
Di kampung ini juga terdapat banyak peninggalan bersejarah. Di antaranya, Bangunan Cagar Budaya Langgar Dukuh Kayu, terakota atau saluran air yang terbuat dari tanah liat yang sudah ada pada zaman Hindia Belanda, hingga sumur yang diperkirakan sudah ada sejak zaman Majapahit. Ada pula makam Mbah Pitono yang merupakan Guru Ngaji Bung Karno. Ditemukan pula beberapa benda peninggalan sejarah seperti tombak dan Al Quran bertuliskan tangan.
Dalam rangka intervensi di masa pandemi, Eri mengungkapkan, ke depannya Kampung Lawang Seketeng akan dibuatkan virtual tour Lawang Seketeng. Harapannya, wisatawan dapat tetap mengunjungi Kampung Lawang Seketeng dan belajar sejarah dari kampung ini dengan menggunakan jalur daring atau online sehingga bisa diakses dari mana saja.
Pengembangan potensi wisata sejarah di kawasan itu juga harus berdampak kepada warga sekitar. Warga di Kampung Peneleh harus mendapatkan manfaat adanya penataan di kampung itu terutama dari segi ekonominya.
Makanya, Pemkot Surabaya tak hanya melakukan penataan potensi wisata sejarah di kawasan tersebut. Namun, pemkot juga melakukan pendampingan untuk meningkatkan ekonomi warga sekitar. Misalnya, dalam bentuk pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan usaha kuliner atau souvenir-souvenir khas dari Kampung Peneleh.
“Kampung Lawang Seketeng akan dikembangkan menjadi kampung edukasi sejarah serta pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan promosi kuliner khas Lawang Seketeng, seperti Sate Manggul,” pungkas Eri. (war)
Editor : W Aries