x iklan_super_apps
x iklan_super_apps

Awas...Sasar Usia 18 Tahun ke Bawah

Avatar bukti.id
bukti.id
Rabu, 23 Jun 2021 20:05 WIB
Peristiwa
bukti.id leaderboard

Jakarta, bukti.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, mutasi virus SARS-CoV-2 varian Delta B.1.617.2 cenderung ditemukan pada pasien terpapar virus Covid-19 dengan usia di bawah 18 tahun, pada sejumlah daerah yang sedang mengalami lonjakan kasus. Sejauh ini, Kemenkes mencatat ada 160 kasus varian Delta di Indonesia.

“Ada kecenderungan varian Delta di beberapa rumah sakit menyerang pasien di bawah usia 18 dan ada juga 10 tahun sudah ada yang kena. Itu pengamatan kami dari perbedaan varian baru ini,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu.

Kondisi tersebut disampaikan Maxi saat berbicara pada acara ‘Cegah Penularan Secara Tepat, PPKM Mikro Diperketat', dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Lawan Covid19 ID, yang diselenggarakan Forum Merdeka Barat 9 dan dipantau di Jakarta, Rabu (23/6/2021).

Dikatakan, situasi itu dilaporkan berdasarkan laporan penelitian Whole Genom Sequencing dari Kudus, Jawa Tengah yang didominasi oleh kasus Delta.

Sejauh ini sudah ada 211 kasus mutasi virus SARS-CoV-2 yang tergolong VoC, yang berhasil teridentifikasi di Indonesia berdasarkan hasil Whole Genome Sequence (WGS) secara berkala. Rinciannya, 45 varian alpha, 6 varian beta, dan 160 varian delta.

Untuk itu, Maxi mengatakan saat ini Kemenkes berupaya terus meningkatkan kapasitas pemeriksaan WGS. Per 20 Juni, Indonesia sudah berhasil melakukan pemeriksaan terhadap 2.242 sampel.

“Jadi setiap ada peningkatan kasus di setiap daerah langsung sampel-sampel yang memenuhi WGS yang CT di bawah 30 itu kita bisa periksa varian barunya,” jelas Maxi.

“Di Kudus, DKI sekalipun ada bukti Delta di sini, tapi di Kudus hampir semua yang kita periksa varian Delta, umumnya pada daerah yang mengalami lonjakan kasus tajam. Kita lihatnya via sampel genom sequencing yang bisa periksa varian baru,” papar Maxi.

Ilustrasi. Kemenkes menyatakan jika varian Delta Covid-19 cenderung menyasar masyarakat usia 18 tahun ke bawah. (foto: net)

Berdasar gejala klinis Delta, lanjut Maxi, seluruhnya memiliki kecenderungan yang sama, seperti batuk, pilek, demam dan lainnya.

“Kalau soal paparan sama semua, karena semua virus melalui droplet dan udara. Jadi orang berpapasan bisa kena tapi memang semua corona virus seperti itu, tapi memang (Delta) penularannya cepat sekali,” kata Maxi.

Maxi menambahkan selain memiliki kecenderungan menyerang pasien di bawah usia 18 tahun, namun varian ini bisa menyerang semua umur.

“Seperti dulu saat kasus dengue pertama muncul, varian awal dengue hanya pada anak, setelah berkembang sekian tahun juga menyerang dewasa,” urai Maxi.

Maxi menjelaskan setiap varian SARS-CoV-2 memiliki spesifikasi masing-masing, namun yang perlu diperhatikan, sekalipun cepat penularannya tapi angka kematian dari varian Delta belum terbukti sangat ganas.

“Tapi tetap saja, kalau nanti terkena dan terbatas fasilitas pelayanannya berarti angka kematian bisa juga terjadi,” pungkas Maxi. (edd)

Editor : heddyawan

bukti.id horizontal
Artikel Terbaru
Selasa, 07 Mei 2024 04:08 WIB | Hukum
KPK resmi tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor atas dugaan kasus pemotongan insentif ASN Pemkab Sidoarjo. ...
Kamis, 02 Mei 2024 02:20 WIB | Peristiwa
Pemprov Jatim janji fasilitasi buruh Jatim dialog ke ...
Kamis, 02 Mei 2024 01:05 WIB | Hukum
Mahkamah Konstitusi gelar sidang PHPU sengketa Pileg 2024 dari sejumlah Parpol. ...